Ramadan di Kota Makkah
Masjidil Haram Padat, Suhu 37 Derajat, dan Pesona Jam Raksasa
Arifin Asydhad - detikRamadan
Foto Terkait
Sore hari, Rabu (11/8/2010), hari pertama puasa Ramadan di Arab Saudi, kepadatan sangat terlihat di Masjidil Haram, tempat Kabah yang menjadi kiblat umat Islam. Alunan ayat suci Al Quran menggema dengan kencang. Banyak para jamaah yang mengisi waktunya seusai asar hingga magrib dengan membaca Al Quran.
Cuaca di Makkah masih cukup panas. Jika sebulan lalu suhu sekitar 40 derajat Celcius, saat ini suhu sudah mulai turun menjadi 37 derajat Celcius. Namun, dengan suhu ini, Makkah masih terasa panas. Meski sinar Matahari begitu terik, namun para jamaah tetap semangat untuk beribadah di Masjidil Haram.
Halaman di tengah-tengah Masjidil Haram di dekat Kabah sangat penuh dengan lautan manusia. Begitu juga dengan halaman luar nan luas Masjidil Haram. "Saya baru sekali Ramadan di Makkah. Masya Allah menggetarkan," ujar Ahmad Fikri, seorang warga Indonesia yang sedang melakukan umrah, kepada detikcom.
Di bulan Ramadan, Masjidil Haram, bisa dipastikan selalu lebih padat dibanding hari biasa. Apalagi, nanti bila 10 hari terakhir Ramadan. Bahkan, banyak orang menyebut, suasana Masjidil Haram pada 10 hari terakhir Ramadan sangat ramai, melebihi saat ibadah haji.
Menurut Fikri, suasana di Masjidil Haram sangatlah padat. Dia memiliki istilah untuk menggambarkan padatnya Masjidil Haram itu. "Tempat duduk di Masjidil Haram ini lengbet: Meleng, disabet," ujar Fikri sambil bergurau.
Ustad Quraish Shihab yang memang juga sedang menunaikan ibadah umrah menggambarkan kepadatan Masjidil Haram dengan istilah perumpamaan yang menarik. "Semut pun sangat kesulitan mencari tempat duduk," kata Fikri yang menceritakan perumpamaan Quraish.
Jam Raksasa
Di ramadan kali ini, ada pemandangan baru di kawasan Masjidil Haram, yang juga menjadi pesona tersendiri: jam raksasa. Kebetulan, jam raksasa di Makkah Clock Tower yang berada di Tower Abraj Al Bait, yang berada di pinggir Masjidil Haram, mulai diuji coba per 1 Ramadan. Jam raksasa yang berada di ketinggian 601 meter dari tanah itu mengalahkan Big Ben di Inggris.
Menurut Fikri, pemandangan jam raksasa itu akan lebih sangat bagus ketika malam hari. "Lampunya sangat terang dan indah. Subhanallah," ujar Fikri yang mengabadikan foto jam raksasa itu dari BlackBerrynya.
Tower Abraj Al Bait, yang merupakan bangunan tujuh tower, merupakan bangunan baru yang sangat indah. Tower ini memiliki luas lantai 15,6 juta kaki persegi. Tower yang dibangun oleh Bin Ladin Company dengan biaya Rp 18 triliun ini akan menjadi tower tertinggi kedua setelah Burj Al Khalifa di Dubai. Makkah Clock Tower sendiri terdiri dari 76 lantai. Di tower ini terdapat hotel yang memiliki 1.005 kamar.
Jam raksasa Makkah ini memiliki tinggi 46 meter. Ukuran ini lebih besar dibanding Big Ben di London. Di atas jam, terdapat tulisan 'Allah' berukuran raksasa. Di atas lafal 'Allah', sesuai maketnya, nanti terdapat menara yang menjulang dengan lambang bulan sabit. Hingga saat ini, penyempurnaan proyek ini masih terus dilakukan.
( asy / asy )
Tiada ulasan:
Catat Ulasan