Selasa, 29 Jun 2010

Hj.Bakrin

Tuan Hj.Bakrin binHj.Surur -Iman (3) Surau Tsi. (bilal jenazah Masjid BandarBaru Senawang) - sakit berada diHospital besar K.Lumpur - maklumat terkini akan menyusur.....

Nabi Adam a.s

Nabi Adam a.s PDF Cetak
Jumaat, 10 Oktober 2008

Dengarkan Artikel Ini
KISAH NABI ADAM A.S

Setelah Allah s.w.t.menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya,laut-lautannya dan tumbuh-tumbuhannya, menciptakan langit dengan mataharinya, bulan dan bintang-bintangnya yang bergemerlapan menciptakan malaikat-malaikatnya ialah sejenis makhluk halus yang diciptakan untuk beribadah menjadi perantara antara Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para rasul dan nabinya maka tibalah kehendak Allah s.w.t. untuk menciptakan sejenis makhluk lain yang akan menghuni dan mengisi bumi memeliharanya menikmati tumbuh-tumbuhannya,mengelola kekayaan yang terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun-temurun waris-mewarisi sepanjang masa yang telah ditakdirkan baginya.

Kekhuatiran Para Malaikat.

Para malaikat ketika diberitahukan oleh Allah s.w.t. akan kehendak-Nya menciptakan makhluk lain itu,mereka khuatir kalau-kalau kehendak Allah menciptakan makhluk yang lain itu, disebabkan kecuaian atau kelalaian mereka dalam ibadah dan menjalankan tugas atau karena pelanggaran yang mereka lakukan tanpa disadari. Berkata mereka kepada Allah s.w.t.:"Wahai Tuhan kami! Buat apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami, padahal kami selalu bertasbih, bertahmid, melakukan ibadah dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya, sedang makhluk yang Tuhan akan ciptakan dan turunkan ke bumi itu, nescaya akan bertengkar satu dengan lain, akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat diatasnya dan terpendam di dalamnya, sehingga akan terjadilah kerusakan dan kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu."

Allah berfirman, menghilangkan kekhuatiran para malaikat itu:
"Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku.Bila Aku telah menciptakannya dan meniupkan roh kepada nya,bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah, karena Allah s.w.t. melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya."
Kemudian diciptakanlah Adam oleh Allah s.w.t.dari segumpal tanah liat, kering dan lumpur hitam yang berbentuk.Setelah disempurnakan bentuknya ditiupkanlah roh ciptaan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia yang sempurna

Iblis Membangkang.

Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah seperti para malaikat yang lain, yang segera bersujud di hadapan Adam sebagai penghormatan bagi makhluk Allah yang akan diberi amanat menguasai bumi dengan segala apa yang hidup dan tumbuh di atasnya serta yang terpendam di dalamnya. Iblis merasa dirinya lebih mulia,l ebih utama dan lebih agung dari Adam, karena ia diciptakan dari unsur api, sedang Adam dari tanah dan lumpur.Kebanggaannya dengan asal usulnya menjadikan ia sombong dan merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yang lain, walaupun diperintah oleh Allah.

Tuhan bertanya kepada Iblis:"Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?"
Iblis menjawab:"Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia.Engkau ciptakan aku dari api dan menciptakannya dari lumpur."
Karena kesombongan, kecongkakan dan pembangkangannya melakukan sujud yang diperintahkan, maka Allah menghukum Iblis dengan mengusir dari syurga dan mengeluarkannya dari barisan malaikat dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pada dirinya hingga hari kiamat.Di samping itu ia dinyatakan sebagai penghuni neraka.

Iblis dengan sombongnya menerima dengan baik hukuman Tuhan itu dan ia hanya mohon agar kepadanya diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga hari kebangkitan kembali di hari kiamat. Allah meluluskan permohonannya dan ditangguhkanlah ia sampai hari kebangkitan,tidak berterima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu, bahkan sebaliknya ia mengancam akan menyesatkan Adam, sebagai sebab terusirnya dia dari syurga dan dikeluarkannya dari barisan malaikat, dan akan mendatangi anak-anak keturunannya dari segala sudut untuk memujuk mereka meninggalkan jalan yang lurus dan bersamanya menempuh jalan yang sesat, mengajak mereka melakukan maksiat dan hal-hal yang terlarang,menggoda mereka supaya melalaikan perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak bersyukur dan beramal soleh.

Kemudian Allah berfirman kepada Iblis yang terkutuk itu:
"Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi neraka Jahanam dan bahan bakar neraka. Engkau tidak akan berdaya menyesatkan hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki aqidah yang mantap yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan memfitnah."

Pengetahuan Adam Tentang Nama-Nama Benda.

Allah hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa bumi, maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang berada di alam semesta, kemudian diperagakanlah benda-benda itu di depan para malaikat seraya:"Cubalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu, jika kamu benar merasa lebih mengetahui dan lebih mengerti dari Adam."
Para malaikat tidak berdaya memenuhi tentangan Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka.Mereka mengakui ketidak-sanggupan mereka dengan berkata:"Maha Agung Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu kecuali apa yang Tuhan ajakan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana."

Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam, berfirmanlah Allah kepada mereka:"Bukankah Aku telah katakan padamu bahawa Aku mengetahui rahsia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan."

Adam Menghuni Syurga.

Adam diberi tempat oleh Allah di syurga dan baginya diciptakanlah Hawa untuk mendampinginya dan menjadi teman hidupnya, menghilangkan rasa kesepiannya dan melengkapi keperluan fitrahnya untuk mengembangkan keturunan. Menurut cerita para ulamat Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam yang disebelah kiri diwaktu ia masih tidur sehingga ketika ia terjaga, ia melihat Hawa sudah berada di sampingnya. ia ditanya oleh malaikat:"Wahai Adam! Apa dan siapakah makhluk yang berada di sampingmu itu?"

Berkatalah Adam:"Seorang perempuan."Sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan oleh Allah kepadanya."Siapa namanya?"tanya malaikat lagi.
"Hawa",jawab Adam."Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?",tanya malaikat lagi.
Adam menjawab:"Untuk mendampingiku,memberi kebahagian bagiku dan mengisi keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah."

Allah berpesan kepada Adam:"Tinggallah engkau bersama isterimu di syurga,rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya, rasailah dan makanlah buah-buahan yang lazat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak nasfumu.Kamu tidak akan mengalami atau merasa lapar,dahaga ataupun letih selama kamu berada di dalamnya.Akan tetapi Aku ingatkan janganlah makan buah dari pohon ini yang akan menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang yang zalim.Ketahuilah bahawa Iblis itu adalah musuhmu dan musuh isterimu, ia akan berusaha membujuk kamu dan menyeret kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah kebahagiaan yang kamu sedang nikmat ini."

Iblis Mulai Beraksi.

Sesuai dengan ancaman yang diucapkan ketika diusir oleh Allah dari Syurga akibat bangkangannya dan terdorong pula oleh rasa iri hati dan dengki terhadap Adam yang menjadi sebab sampai ia terkutuk dan terlaknat selama-lamanya tersingkir dari singgahsana kebesarannya. Iblis mulai menunjukkan rancangan penyesatannya kepada Adam dan Hawa yang sedang hidup berdua di syurga yang tenteram, damai dan bahagia.
Ia menyatakan kepada mereka bahawa ia adalah kawan mereka dan ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan mengekalkan kebahagiaan mereka.Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh Iblis untuk mendapatkan kepercayaan Adam dan Hawa bahawa ia betul-betul jujur dalam nasihat dan petunjuknya kepada mereka.Ia membisikan kepada mereka bahwa.larangan Tuhan kepada mereka memakan buah-buah yang ditunjuk itu adalah karena dengan memakan buah itu mereka akan menjelma menjadi malaikat dan akan hidup kekal.Diulang-ulangilah pujukannya dengan menunjukkan akan harumnya bau pohon yang dilarang indah bentuk buahnya dan lazat rasanya.Sehingga pada akhirnya termakanlah pujukan yang halus itu oleh Adam dan Hawa dan dilanggarlah larangan Tuhan.

Allah mencela perbuatan mereka itu dan berfirman yang bermaksud: "Tidakkah Aku mencegah kamu mendekati pohon itu dan memakan dari buahnya dan tidakkah Aku telah ingatkan kamu bahawa syaitan itu adalah musuhmu yang nyata."
Adam dan Hawa mendengar firman Allah itu sedarlah ia bahawa mereka telah terlanggar perintah Allah dan bahawa mereka telah melakukan suatu kesalahan dan dosa besar.Seraya menyesal berkatalah mereka:"Wahai Tuhan kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar perintah-Mu karena terkena pujukan Iblis. Ampunilah dosa kami karena nescaya kami akan tergolong orang-orang yang rugi bila Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami."

Adam dan Hawa Diturunkan Ke Bumi.

Allah telah menerima taubat Adam dan Hawa serta mengampuni perbuatan pelanggaran yang mereka telah lakukan hal mana telah melegakan dada mereka dan menghilangkan rasa sedih akibat kelalaian peringatan Tuhan tentang Iblis sehingga terjerumus menjadi mangsa pujukan dan rayuannya yang manis namun berancun itu.
Adam dan Hawa merasa tenteram kembali setelah menerima pengampunan Allah dan selanjutnya akan menjaga jangan sampai tertipu lagi oleh Iblis dan akan berusaha agar pelanggaran yang telah dilakukan dan menimbulkan murka dan teguran Tuhan itu menjadi pengajaran bagi mereka berdua untuk lebih berhati-hati menghadapi tipu daya dan pujukan Iblis yang terlaknat itu. Harapan untuk tinggal terus di syurga telah pudar karena perbuatan pelanggaran perintah Allah, hidup kembali dalam hati dan fikiran Adam dan Hawa yang merasa kenikmatan dan kebahagiaan hidup mereka di syurga tidak akan terganggu oleh sesuatu dan bahawa redha Allah serta rahmatnya akan tetap melimpah di atas mereka untuk selama-lamanya. Akan tetapi Allah telah menentukan dalam takdir-Nya apa yang tidak terlintas dalam hati dan tidak terfikirkan oleh mereka. Allah s.w.t.yang telah menentukan dalam takdir-nya bahawa bumi yang penuh dengan kekayaan untuk dikelolanya, akan dikuasai kepada manusia keturunan Adam memerintahkan Adam dan Hawa turun ke bumi sebagai benih pertama dari hamba-hambanya yang bernama manusia itu. Berfirmanlah Allah kepada mereka: "Turunlah kamu ke bumi sebagian daripada kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain kamu dapat tinggal tetap dan hidup disana sampai waktu yang telah ditentukan."

Turunlah Adam dan Hawa ke bumi menghadapi cara hidup baru yang jauh berlainan dengan hidup di syurga yang pernah dialami dan yang tidak akan berulang kembali. Mereka harus menempuh hidup di dunia yang fana ini dengan suka dan dukanya dan akan menurunkan umat manusia yang beraneka ragam sifat dan tabiatnya berbeda-beda warna kulit dan kecerdasan otaknya.Umat manusia yang akan berkelompok-kelompok menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa di mana yang satu menjadi musuh yang lain saling bunuh-membunuh aniaya-menganianya dan tindas-menindas sehingga dari waktu ke waktu Allah mengutus nabi-nabi-Nya dan rasul-rasul-Nya memimpin hamba-hamba-Nya ke jalan yang lurus penuh damai kasih sayang di antara sesama manusia jalan yang menuju kepada redha-Nya dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.

Kisah Adam dalam Al-Quran.

Al_Quran menceritakan kisah Adam dalam beberapa surah di antaranya surah Al_Baqarah ayat 30 sehingga ayat 38 dan surah Al_A'raaf ayat 11 sehingga 25

Pengajaran Yang Terdapat Dari Kisah Adam.

Bahawasanya hikmah yang terkandung dalam perintah-perintah dan larangan-larangan Allah dan dalam apa yang diciptakannya kadangkala tidak atau belum dapat dicapai oleh otak manusia bahkan oleh makhluk-Nya yang terdekat sebagaimana telah dialami oleh para malaikat tatkala diberitahu bahawa Allah akan menciptakan manusia - keturunan Adam untuk menjadi khalifah-Nya di bumi sehingga mereka seakan-akan berkeberatan dan bertanya-tanya mengapa dan untuk apa Allah menciptakan jenis makhluk lain daripada mereka yang sudah patuh rajin beribadat, bertasbih, bertahmid dan mengagungkan nama-Nya.

Bahawasanya manusia walaupun ia telah dikurniakan kecergasan berfikir dan kekuatan fizikal dan mental ia tetap mempunyai beberapa kelemahan pada dirinya seperti sifat lalai, lupa dan khilaf.Hal mana telah terjadi pada diri Nabi Adam yang walaupun ia telah menjadi manusia yang sempurna dan dikurniakan kedudukan yang istimewa di syurga ia tetap tidak terhindar dari sifat-sifat manusia yang lemah itu.Ia telah lupa dan melalaikan peringatan Allah kepadanya tentang pohon terlarang dan tentang Iblis yang menjadi musuhnya dan musuh seluruh keturunannya, sehingga terperangkap ke dalam tipu daya dan terjadilah pelanggaran pertama yang dilakukan oleh manusia terhadap larangan Allah.

Bahawasanya seseorang yang telah terlanjur melakukan maksiat dan berbuat dosa tidaklah ia sepatutnya berputus asa dari rahmat dan ampunan Tuhan asalkan ia sedar akan kesalahannya dan bertaubat tidak akan melakukannya kembali.Rahmat allah dan maghfirah-Nya dapat mencakup segala dosa yang diperbuat oleh hamba-Nya kecuali syirik bagaimana pun besar dosa itu asalkan diikuti dengan kesedaran bertaubat dan pengakuan kesalahan.
Sifat sombong dan congkak selalu membawa akibat kerugian dan kebinasaan.Lihatlah Iblis yang turun dari singgahsananya dilucutkan kedudukannya sebagai seorang malaikat dan diusir oleh Allah dari syurga dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat kepada dirinya hingga hari Kiamat karena kesombongannya dan kebanggaaannya dengan asal-usulnya sehingga ia menganggap dan memandang rendah kepada Nabi Adam dan menolak untuk sujud menghormatinya walaupun diperintahkan oleh Allah s.w.t.

Ulasan (6)add

Isnin, 28 Jun 2010

SUNNAH BERJABAT TANGAN KETIKA BERTEMU DAN SEBELUM BERPISAH

السلام عليكم و رحمة الله و بركاته

SUNNAH BERJABAT TANGAN KETIKA BERTEMU DAN SEBELUM BERPISAH.

و عن البراء رضي الله عنه قال: قال رسول الله (ص) ما من مسلمين يلتقيان فيتصافحان إلا غفر لهما قبل أن يتفرقا،
( رواه أبو داود).


Dari Al- Barra’ ra berkata, Rasulullah SAW bersabda: Dua orang Islam yang bertemu lalu berjabatan tangan maka dosa kedua orang itu diampuni sebelum keduanya berpisah”. (Riwayat Abu daud)

Sabtu, 26 Jun 2010

e fatwa

Hukum Pelancong Bukan Islam Memasuki Masjid Dan Ruang Solat Utama Di Dalam Masjid

Keputusan:

Muzakarah Jawatankuasa Fatwa Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Ugama Islam Malaysia Kali Ke-90 yang bersidang pada 1 Mac 2010 telah membincangkan Hukum Pelancong Bukan Islam Memasuki Masjid Dan Ruang Solat Utama Di Dalam Masjid. Muzakarah telah memutuskan bahawa pelancong bukan Islam diharuskan memasuki masjid dan ruang solat dengan syarat mendapat keizinan pihak pengurusan masjid dan perlakuan serta tingkah laku mereka tidak mencemarkan kesucian masjid dan sentiasa terkawal dan beradab. Walaubagaimanapun, perbuatan berdoa atau bertafakur oleh pelancong bukan Islam mengikut cara agama mereka dalam keadaan yang boleh menimbulkan fitnah adalah dilarang.

Dr. Syeikh Mohamad Idris bin Abdul Rauf Al-Marbawi







Artikle Cedukan tentang Sheikh Marbawi:

Dr. Syeikh Mohamad Idris bin Abdul Rauf Al-Marbawi, AMP (10 Mei 1896- 13 Oktober 1989) ialah seorang tokoh di dalam bidang persuratan yang tidak asing lagi bukan sahaja di Nusantara, malah di Mesir dan Makkah terutamanya dalam bidang bahasa Arab, ilmu Hadith, tafsir dan fiqah. Kamus Al-Marbawi, hasil nukilannya adalah kamus Arab-Melayu yang terunggul sekali di Nusantara sehingga hari ini.



Riwayat hidup

Syeikh Idris dilahirkan di sebuah kampung bernama Misfallah di Makkah pada 28 Dzulkaedah 1313 Hijrah bersamaan 10 Mei 1896. Ibu bapa beliau berasal dari Kampung Lubok Merbau, Kuala Kangsar, Perak Darul Ridzuan. Ketika berusia 10 tahun, beliau sudah mampu menghafal kitab suci Al-Quran sebanyak 16 juzuk, di samping beberapa buah kitab lain. Pada tahun 1323 Hijrah, beliau pulang ke Malaysia bersama-sama keluarga.

Sekembalinya ke Malaysia, beliau meneruskan pengajiannya di Sekolah Melayu Lubok Merbau (kini dikenali Sekolah Kebangsaan Syeikh Mohd Idris Al-Marbawi). Seterusnya beliau melanjutkan pengajiannya di beberapa buah sekolah pondok, antaranya Pondok Wan Mohammad, Bukit Chandan, Kuala Kangsar (kini dikenali sebagai Madrasah Idrisiah), Pondok Tuan Hussien Al-Masudi (Kedah), Pondok Syeikh Ahmad al-Fatani (Bukit Mertajam) dan Pondok Tok Kenali (Kelantan). Setelah menamatkan pengajian, beliau bertugas sebagai guru agama di Perak.

Pada tahun 1924, beliau menyambung pengajian di Universiti Al-Azhar, Mesir, dan berjaya memperoleh Ijazah 'Aliyah (tertinggi). Beliau merupakan anak jati Perak pertama berjaya melanjutkan pengajiannya di Makkah. Semasa berada di sana, beliau menyusun kamus Arab-Melayu atau dikenali sebagai Kamus Al-Marbawi yang diterbitkan dalam tahun 1937 dan telah diulang cetak lebih daripada 24 kali. Kamus ini pada mulanya disusun oleh tiga orang iaitu beliau sendiri, Syeikh Juned Tola, dan Syeikh Tahir Jalaluddin. Namun, ketika dua tokoh yang terakhir ini kembali ke tanah air, karya itu diteruskan sendiri oleh Syeikh Idris al-Marbawi sebagai pengarang kamus tersebut.
[sunting]Anugerah dan sumbangan

Atas sumbangan dan jasa besar dalam keagamaan dan persuratan, Syeikh Idris dianugerahkan Ijazah Kehormat Doktor Persuratan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) pada 5 Julai 1980. Pada 1 Muharram 1408 Hijrah bersamaan 28 Ogos 1987, beliau diisytihar sebagai Tokoh Ma’al Hijrah Kebangsaan yang pertama.

Pada 19 April 1988, beliau telah dianugerahkan Pingat Ahli Mahkota Perak (AMP) oleh Sultan Perak, Paduka Seri Sultan Azlan Muhibbuddin Shah ibni Almarhum Yussuf Izzuddin Shah sempena hari keputeraan baginda.

Beliau adalah seorang tokoh ilmuan yang warak dan amat mementingkan hubungan kekeluargaan. Orang ramai yang mengenali beliau ternyata amat menyenangi dan menghormatinya. Keperibadian mulia di samping ketajaman fikiran walaupun telah berusia 90-an, merupakan aset beliau yang amat berharga. Penghayatan beliau terhadap ilmu, sifat rendah diri, di samping sifat dahagakan ilmu yang dimiliki, tidak dapat dinafikan lagi.

Bahkan semasa diminta berucap setelah dianugerahkan Tokoh Ma’al Hijrah, beliau dengan terus terang menyatakan yang beliau tidak layak berucap di situ kerana merasakan dirinya masih kekurangan ilmu. Dalam satu kejadian lain pula, beliau telah dilihat mengambil wudhu’ dengan menggunakan air yang sangat minimum yang tidak habis segayung air.

Sepanjang hampir 60 tahun berada di Timur Tengah, beliau banyak menjelajah dan menyaksikan pelbagai bentuk kebangkitan Islam selain daripada menjalankan kerja berdakwah. Ini telah banyak memberi kesedaran dan pengalaman berguna kepada beliau. Atas dasar ingin melihat lebih ramai muda mudi memperolehi pendidikan yang sempurna, beliau telah menggunakan wang ganjaran Tokoh Ma’al Hijrah untuk membolehkan anaknya menubuhkan sebuah Kolej Pengajian Islam yang dinamakan Kolej Idris Al-Marbawi Al-Islami di Ipoh, Perak. Tenaga pengajarnya terdiri daripada anaknya, Mariam dan cucu-cucunya serta beberapa orang tenaga pengajar luar.
[sunting]Peninggalan

Walaupun belum puas mencurahkan bakti dan ilmu kepada seluruh umat manusia, ternyata Allah SWT lebih menyayangi beliau. Beliau telah kembali ke Rahmatullah ketika berusia 93 tahun pada hari Jumaat, 13 Oktober 1989, jam 8.30 pagi di Hospital Besar Ipoh, Perak. Jenazah beliau disemadikan di Tanah Perkuburan Islam Kampung Lubok Merbau, Kuala Kangsar, Perak, bersebelahan pusara isteri beliau, Khadijah binti Mohamad Idham yang telah meninggal dunia 14 bulan sebelum itu. Beliau telah meninggalkan seorang anak perempuan, tiga orang cucu dan tujuh orang cicit yang tinggal di Malaysia. Di samping itu beliau telah meninggalkan balu kedua, Hajjah Munirah binti Abdul Wahab yang menetap di Mesir.

Bagi mengenang jasa beliau, namanya telah diabadikan di sebuah kolej kediaman di Universiti Kebangsaan Malaysia dengan dikenali sebagaiKolej Idris al-Marbawi. Namanya juga diabadikan di sekolah tempat beliau menuntut ilmu di Kampung Lubok Merbau iaitu Sekolah Kebangsaan Syeikh Mohd Idris Al-Marbawi.
[sunting]Hasil karya

1. Kamus al-Marbawi
2. Kitab Bahrul Mazi
3. Tafsir Quran Al Marbawi
4. Tafsir Surah Yasin
5. Tafsir Nurul Yaqin
6. Tafsir Fathul Qadir
7. Kitab Bulughul Maram
8. Kitab Jami'ul Ulum
9. Usulul Islam
10. Nizamul Hayah
11. Mu'jamul Ka'inat ( 4 Jilid ) dan lain-lain


Dari Wikipedia Bahasa Melayu, ensiklopedia bebas.
Posted by pondokTampin at 7:14 PM 0 comments
Labels: T.G. Sheikh alMarbawi, ziarah ulamak
Newer Posts Older Posts Home
Subscribe to: Posts (Atom)

BUKTI KEBENARAN AL-QURAN

BUKTI KEBENARAN AL-QURAN
Yahya bin Aktham, qadhi besar di zaman pemerintahan khalifah al-Ma’mun al-‘Abbasiy menceritakan bahawa al-Ma’mun sering mengadakan majlis diskusi ilmiah yang dihadiri oleh pelbagai golongan masyarakat. Suatu ketika, antara yang hadir adalah seorang lelaki Yahudi yang berpakaian kemas, elok paras rupanya dan harum baunya. Dia petah berbicara, tersusun kata dan indah bahasanya. Apabila majlis bersurai, al-Ma’mun memanggilnya dan bertanya adakah dia Bani Israel? Dia menjawab, ya. Maka al-Ma’mun mengajaknya supaya memeluk Islam dan menjanjikan kedudukan yang baik. Dia menolak dengan alasan mahu kekal di dalam agama nenek moyangnya.

Setahun kemudian lelaki itu datang sebagai seorang muslim. Dia becakap dengan baik sekali tentang kefahaman Islamnya. Setelah majlis bersurai, al-Ma’mun memanggilnya dan bertanya apa yang menyebabkan dia memeluk Islam? Dia menerangkan:

“Setelah beredar dari majlis tuan tahun lepas, aku hendak menguji agama-agama ini. Sebagaimana tuan ketahui, aku mempunyai kemahiran dari segi bahasa dan mampu mengarang dengan baik. Aku mengambil Taurat dan menulis kembali sebanyak tiga naskhah. Ketika menulis itu aku tambah dan buang apa yang aku mahu. Kemudian aku membawanya ke Kanisah (kuil Yahudi), maka mereka membelinya daripadaku.
Selepas itu aku lakukan yang sama terhadap Injil dan aku bawa ke gereja. Mereka membelinya daripadaku.
Dan aku buat pula pada al-Quran, aku tulis tiga naskhah dengan menambah dan membuang ayat-ayat tertentu. Aku tunjuk apa yang aku tulis kepada warraqin (penjual atau pembuat kertas), mereka membelek-belek muka demi muka surat. Apabila mereka menemui penambahan dan pengurangan, mereka mencampakkannya dan tidak membelinya.

Maka aku yakin bahawa Kitab ini terpelihara. Itulah yang menjadi sebab aku memeluk Islam!”

ALLAHU AKBAR!
Posted by Maznah Daud at 8:20 PM 4 comments

Khamis, 24 Jun 2010

Demonstrasi Anti-Yahudi yang nyata Sia-Sia

السلام عليكم و رحمة الله و بركاته

Demonstrasi Anti-Yahudi yang nyata Sia-Sia
Oleh Ust. Pahrol
**********
Setelah pulang daripada demonstrasi anti-Yahudi, seorang Pak Cik berbual dengan saya sewaktu sama-sama menunggu giliran mendapat rawatan di sebuah klinik.
“Puas hati. Kami dah bakar bendera Israel. Hancur luluh dibuatnya. Gambar PM Israel pun banyak yang kami robek-robekkan. Kalaulah tidak mengenangkan undang-undang, kami dah bakar kedutaan Amerika. Tapi kami masih rasional.”
Saya mengangguk-angguk kepala sahaja.
“Tel Aviv akan bergegar minggu ini dengan demonstrasi oleh seluruh dunia Islam. Dijangka banyak lagi siri demonstrasi akan diatur minggu hadapan. Awak jangan lepas peluang.”
Saya mengangguk kepala. Mungkin kerana demam, saya banyak diam. Lagipun saya telah berjanji pada diri, dalam berinteraksi perlu menjadi pendengar.
“Eh, awak tidak ada respons langsung. Baru demam sikit… janganlah begitu. Rakyat Palestin dibom, ditembak dan disekat bekalan makanan dan keperluan. Itu lagi teruk.”
Kali ini saya senyum. Saya bersuara perlahan, “saya sokong tindakan Pak Cik dan demonstrasi menyatakan pendirian kita menentang kekejaman Yahudi.”
“Bagus. Suara saya serak melaungkan takbir semalam. Dada ni sakit-sakit sejak akhir ni.”
“Kenapa Pak Cik?”
“Rokok dik. Semuanya fasal rokok ni.”
“Pak Cik hisap rokok apa?” saya mula teruja untuk berbual.
“Masih Winston. Dah sebati sejak dulu.”
“Winston from America?” bisik saya perlahan.
Kali ini Pak Cik tu pula mengangguk-angguk.
“Sakit-sakit Pak cik pun masih kuat berdemonstrasi. Apa pandangan adik tentang demonstrasi ini?” kilasnya mengalih arah perbualan.
“Ada langkah yang lebih utama dan pertama daripada itu,” tegas saya.
“Apa dia?”
“Solat Subuh berjemaah.”
“Kita cakap bab jihad, awak bercakap bab ibadat.” Muka pak Cik itu mula memerah. Tangannya mula digenggam.
“Jihad dan ibadat tidak terpisah. Bahkan ibadat itulah yang akan membangunkan roh jihad yang sejati.”
“Kita mesti sanggup memikul senjata.”
“Betul. Tetapi kuakkan dulu selimut menutup umat yang masih tidur menjelang Subuh.”
“Saya tak faham.”
“Pak Cik, Israel mesti ditentang menurut kaedah yang menyakitkan mereka.”
“Apa yang menyakitkan mereka?”
“Mereka bimbang sekiranya bilangan orang Islam yang solat subuh berjemaah sama dengan bilangan orang Islam yang solat Jumaat! Ini diakui oleh cerdik pandai mereka sendiri.”
“Jadi?”
“Sebaik-baik ‘demonstrasi’ ialah didik umat ini bersolat Subuh secara berjemaah di surau-surau dan masjid. Solat itu hubungan kita dengan Allah. Jangan harap musuh akan kalah, kalau Allah tidak bantu kita. Lihat di Badar, lihat di Khandak, bagaimana Rasulullah saw dan sahabat akrab dengan Allah. Lihat pula Salehuddin, lihat pula Muhammad al Fateh, bagaimana teguhnya mereka menjaga solat dan ibadat-ibadat khusus yang lain.”
Hampir terlupa saya pada janji diri untuk lebih mendengar. Saya menarik nafas panjang. Kembali merenung Pak Cuik tersebut dengan senyuman.
“Awak rasa bakar bendera Israel tak perlu? Mana kemarahan awak?”
“Bakar bendera Israel boleh saja. Ayuh, bakarlah. Tetapi jangan membakar rokok Amerika dan sekutu Yahudi yang lain lebih perlu. Cukup kalau sebulan sahaja umat Islam berhenti merokok, mungkin jumlahnya sudah berjuta-juta ringgit. Dan wang yang terkumpul itu hantarkan ke misi bantuan kemanusiaan ke Gaza!”
“Awak sindir saya?”
“Pak Cik saya tidak menyindir. Kebanyakan umat Islam, termasuk saya, hanya bencikan Yahudi pada mulut sahaja tetapi pada tindakan tidak.”
“Saya dah bertindak. Saya dah demonstrasi!”
Lagi-lagi ke situ fikirnya.
“Pak Cik dalam Al Quran, Allah tegaskan orang Yahudi itu tidak akan redha selagi kita umat Islam tidak mengikut cara hidup mereka.”
“Siapa kata kita ikut cara hidup mereka?”
“Pak Cik, lihat betul-betul. Apakah masyarakat kita telah bangunkan cara hidup Islam?”
“Kita orang Islam. Cara hidup kita mesti Islam.”
“Tidak Pak Cik. Ramai umat Islam yang tidak amalkan cara hidup cara Islam.”
“Contoh?”
“Dedah aurat, pergaulan bebas, riba, judi, arak, tinggal solat, budaya hedonisme dan dualisme masih berakar umbi dalam masyarakat kita. Lihat sahaja unsur tahyul, mistik, seks bebas dan gosip yang mendominasi media-media umat Islam. Tidak ikut cara hidup Islam bererti terperangkap dengan cara hidup isme kapitalis, sosialis mahupun liberalis.”
Pak Cik itu terkejut sedikit, lantas menyampuk, “mana Yahudinya. Awak kata Yahudi, tapi yang awak sebut golongan hedonis, liberalis, kapitalis dan sosialis?”
“Ketiga-tiga isme itu sama.”
“Sama?”
“Kesemuanya dicipta oleh golongan yang sama… ZionisYahudi!”
“Jadi demonstrasi ini tidak berfaedah?”
Saya menggeleng-gelengka n kepala perlahan.
“Ada faedahnya. Tetapi ia bermusim dan agak bersifat agak artifisial. Kita perlu agenda yang konsisten dan ‘genuine’.”
“Misalnya?”
“Ajak orang Islam serius solat lima waktu dengan penghayatannya sehingga dengan solat itu mampu meninggalkan kejahatan dan kemungkaran.”
“Lagi?”
“Tinggalkan riba, judi, arak dalam kehidupan umat Islam. Wanita Islam didakwah dan ditarbiah secara berhikmah untuk menutup aurat dalam ertikkata sebenar dan tinggalkan pergaulan bebas!”
“lagi?”
“Pak Cik, cara hidup Islam itu terlalu banyak. Dengan mengamalkannya satu persatu kita boleh ‘berdemonstrasi hari-hari’ terhadap atas Yahudi. Bila kita boikot cara hidup berseronok-seronok yakni hedonisme, ertinya kita boikot cara hidup Yahudi yang disalurkan melalui dalang-dalang mereka di Holywood.”
“Idola Amerika?”
“Ya. Juga idola kita yang meniru persis mereka. Bangsa yang leka berhibur akan mudah dijajah.”
Pak Cik itu batuk-batuk.
Saya urut belakangnya.
“Dah lama Pak Cik batuk? Berhentilah atau kurangkan perlahan-lahan ya Pak Cik?” kata saya seakan-akan merayu.
“Semangat Pak Cik kuat, saya doakan Pak Cik berjaya. Amin.”
“Tak terfikir pula saya begitu jauh kita dibius oleh cara hidup musuh yang kita benci.”
“Kadang-kadang musuh ketawa melihat kemarahan kita. Bangunkan remaja kita untuk solat subuh berjemaah, Yahudi akan sakit hati. Tutup aurat remaja perempuan kita, Yahudi akan sakit hati. Tinggalkan riba, judi, arak, pergaulan bebas, insya-Allah, Yahudi akan gigit jari.”
“Tetapi kalau cara hidup kita mengikut telunjuk jari mereka, Zionis akan ketawa sekalipun berlambak-lambak bendera mereka kita dibakar. Jeritan Allah hu Akbar dalam demonstrasi itu baik, bersemangat tetapi ucapan takbir dalam solat lima waktu lebih besar maknanya. Apakah Allah akan nilai laungan Allah hu Akbar daripada umat yang tidak solat? “
“Eh, kami yang demonstrasi semua solat…”
“Bukan itu maksud saya. Tetapi seluruh umat Islam ini. Saya risau kerana ada kajian menunjukkan 80% umat Islam sudah tidak solat. Itu yang tidak solat langsung. Bayangkan pula yang solat tanpa ilmu, tanpa penghayatan dan tanpa khusyuk? Jadi berapa kerat umat ini yang benar-benar kompeten menghadapi Zionis dalam erti kata sebenar?”
Giliran Pak Cik itu tiba. Dia melangkah perlahan menuju bilik rawatan. Ditinggalkan sendirian begitu, saya lontarkan pandangan ke luar klinik. Terus merenung dan berfikir. Masih terbayang wajah pemimpin-pemimpin dan para pengikut yang ramai dalam demonstrasi seperti yang dipaparkan di dada akhbar dan di kaca televisyen. Alangkah indahnya jika demonstrasi dibuat seusai solat Subuh berjemaah dan sebelum itu didahului oleh qiamulail dan qunut nazilah?
Dan kemudian setelah selesai berdemonstrasi, para pemimpin dan ribuan pengikutnya itu terus sahaja mengamalkan cara hidup Islam dalam diri, keluarga, jabatan, unit, organisasi, masyarakat dan bahagian masing-masing. Bukan hari itu sahaja… tetapi hari-hari. Setiap hari!
Ah, bagaimana umat ini hendak disedarkan bahawa mengamalkan cara hidup Islam itulah cara penentangan yang paling dibenci oleh Yahudi? Firman Allah:
“Sekali-kali tidak redha orang Yahudi dan Nasrani sehingga kamu mengikut millah (cara hidup) mereka.”
Dan alangkah baiknya jika jeritan Allah hu Akbar, dibuktikan dengan penegakan hukum Allah dalam seluruh sistem kehidupan sekali gus ‘mengecilkan’ pandangan akal sendiri dalam menyusun dan mengatur kehidupan ini?

3 sifat mazmumah hancurkan manusia

Tazkirah -pagi Jumaat


3 sifat mazmumah hancurkan manusia
Mei 18, 2010

Oleh Nik Abduh

Saidina Hasan bin Ali radhiaLlahu anhuma, di dalam himpunan nasihat dan kata kata hikmah yang terakam di dalam sejarah ketinggian ilmu dan budinya pernah bekata; Kehancuran manusia adalah pada 3 perkara: 1) Sifat takabbur. 2) Sifat Tamak. 3) Sifat dengki. Adapun sifat takabbur, ia menghancurkan ugama dan kerananyalah iblis dilaknat oleh Allah. Sifat tamak pula, ia adalah musuh kepada diri sendiri dan kerananyalah nabi Adam dikeluarkan daripada syurga. Manakala sifat dengki adalah pengepala kepada kejahatan dan kerananyalah Qabil telah sanggup membunuh Habil.( KitabAllimu auladakum hubba aalibaiti al nabi. ms 30 )

Inilah hikmah yang hebat dan cukup meruntun jiwa untuk menginsafi diri dan mendorong taqwa kepada Allah. Semoga Allah merahmati Hasan bin AliradhiaLlahu anhumadan menempatkan kita bersamanya dan para sahabatradhiaLlahu anhumdi syurgaNya.

Inilah 3 sifat buruk yang disebut di dalam al Quran sebagai punca awal maksiat sang makhluk kepada tuhannya. Sebelumnya tiada satupun makhluk kecuali tunduk dan patuh kepada tuhan sang pencipta yang maha agung.

Ia bermula dengan sifat angkuh dan sombong Iblis yang enggan sujud kepada Adam alaihissalam. Di situlah bermula keengkaran dan kekufuran,lalu iblis dilaknat Allah.

Kemudian datuk kita terlalai oleh pujukan dan tipudaya iblis daripada mengingati pesanan tuhannya untuk tidak mendekati pokok sambung nyawa di syurga itu. Nabi Adam didorong oleh ketamakan untuk kekal hidup tanpa mati di syurga menikmati anugerah Allah. Adam memakan daripada pokok itu, lalu baginda dihukum dengan dikeluarkan daripada syurga disebalik taubatnya yang diterima Allah.

Kemudian Allah menceritakan jenayah pertama di muka bumi yang dilakukan oleh Qabil yang telah sanggup membunuh saudara kandungnya sendiri, Habil kerana sifat dengki yang meluat luat sehingga membutakannya daripada mendengar nasihat yang benar daripada saudaranya itu.

Sayyidina Hasan telah mengingatkan kita bahawa ketiga – tiga sifat buruk inilah yang akhirnya terus membunuh dan menghancurkan manusia selepas daripada itu. Manusia gagal mengambil iktibar daripada cerita cerita awal kejadian manusia itu, gagal mengesan keburukan sifat sifat tersebut di dalam tubuh mereka dan gagal menghindari dan mengubatinya.

Sifat takabbur adalah lawan sifat tawadhu. Ia bermaksud membesar diri dan membangga banggakan keadaan dirinya, seterusnya memandang leceh dan rendah terhadap orang lain. Inilah sifat paling buruk kerana daripadanyalah akan lahir dan bercabangan sifat sifat buruk yang lain. Ini kerana sifat itu hanya layak untuk Allah dan menjadi milikNya semata mata.

Sifat takabbur mudah dikesan kerana wujud tanda – tanda yang zahir, antaranya; suka menunjuk diri di khalayak ramai, menonjolkan kelebihannya di hadapan mereka, suka mengetuai majlis keramaian dan berlagak semasa berjalan, tidak suka kata – katanya ditolak sekalipun salah bahkan enggan menerima teguran dan memandang rendah terhadap orang yang lemah dan miskin.

Selain itu, antara tanda tanda takabbur lagi adalah suka menyucikan diri sendiri dan memuji mujinya, berbangga dengan keturunannya dan menunjuk nunjuk dengan kekayaannya, ilmunya, ibadahnya, kecantikannya, kekuatannya, penyokong dan pembantunya yang ramai dan lain lain lagi.

Sifat tamak pula adalah keinginan melampau untuk menikmati harta dan kedudukan. Tamak terhadap harta ada 2 peringkat;

Pertama, terlalu inginkan harta dan bersungguh sungguh menperolehinyamelalui jalannya yang harus dan dibenarkan.Ini tetap tercela kerana betapa banyak masanya dihabiskan untuk memburu harta sedangkan masa itu adalah emas yang lebih bernilai daripada harta. Masanya itu sepatutnya dihabiskan untuk memburu taqwa dan taat kepada Allah berbanding harta yang telah ditetapkan oleh Allah untuknya.

Kedua, ketamakan terhadap harta sehingga mendorongnya melampaui hadyang dibenarkan syara . Ia memasuki jalan jalan haram tanpa lagi menghiraukan kemurkaan Allah. Inilah penyakit asy syuhh( terlalu bakhil ) yang diingatkan Allah di dalam al Quran agar dijauhi.

Sabda Rasulullah sallaLlahu alaihi wasallam:Berhati hatilah kamu daripada sifat asy syuhh. Sesungguhnya asy syuhhitu telah menghancurkan orang sebelum kamu. Ia menyuruh kepada putus hubungan, lalu mereka memutuskannya. Ia menyuruh kepada kebakhilan, lalu mereka menjadi bakhil. Ia menyuruh kepada kejahatan, lalu mereka melakukan kejahatan. ( Riwayat Abi Daud. Albani mensahihkannya.)

Adapun tamak kepada kedudukan, maka ia adalah lebih buruk daripada tamak kepada harta. Ia terbahagi kepada 2 bahagian;

Pertama, tamak kepada kedudukan melalui kuasa dan harta.Ini cukup bahaya kerana ia akan menghalang daripada kebaikan akhirat dan kemuliaannya. Orang yang menggilai kekuasaan tidak akan dibantu dan diberi petunjuk oleh Allah kecuali mereka yang menerimanya tanpa meminta.

Kedua, tamak kepada kedudukan melalui perkara perkara ugama seperti ilmu, amal, kezuhudan dan sebagainya. Inilah seburuk buruk ketamakan. Agama adalah untuk memburu dan mengejar ridha Allah dan kedudukan di sisiNya, tetapi mereka ini telah menyalah gunakannya untuk keduniaan.

Manakala sifat dengki pula, maka ia adalah lawan sifat suka dan mengimpikan kebaikan untuk orang lain. Dengki menjadikan tuannya terlalu mengimpikan sesuatu nikmat itu hilang daripada orang lain. Ia adalah penyakit yang buruk, hina dan menghancurkan segala kebaikan. Allah menyuruh nabiNya berdoa agar dijauhi daripada kejahatan mereka yang berdengki. ( Surah al alaq; 5)

Hasad dengki terjadi akibat beberapa perkara; permusuhan, kebencian, ujub, cintakan kedudukan, busuk hati dan lain lain penyakit hati. Ia terlalu buruk dan menakutkan kerana ia boleh saja berlaku di kalangan sendiri, kawan kawan, para ulama dan peniaga dan keluarga.

Itulah gambaran ringkas keburukan 3 penyakit utama yang menghancurkan manusia sebagaimana digambarkan oleh Sayyidina Hasan bin AliradhiaLlahuanhu.

Semoga Allah memudahkan kita untuk menjauhi diri daripada berakhlak dengan akhlak – akhlak yang buruk dan terhina. Bersamalah menghias diri dengan sifat – sifat ugama yang mulia.

Leave a Comment » | Tazkirah | Pautan Kekal
Dikirim oleh aki2004
Sains, teknologi dalam membina ketamadunan

Batu Terapung Isra’ Mikraj Di Masjidil Al Aqsa Wujud

Batu Terapung Isra’ Mikraj Di Masjidil Al Aqsa Wujud

Dato’ Dr Haron Din



Benarkah Batu Terapung Di Masjidil Al Aqsa Wujud..?

SOALAN:


Dato’, saya telah melihat gambar dalam internet dan mendengar beberapa ceramah Israk Mikraj, ada penceramah menunjukkan gambar batu besar yang tergantung-gantung di Masjidil Aqsa, Baitulmaqdis. Adakah benar batu itu tergantung-gantung (tidak berpihak di bumi) dan terlepas daripada tarikan graviti. Pohon Dato’ perjelaskan apakah yang sebenarnya. – ZAINAL AHMAD

JAWAPAN:

Tempat Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam Dimikrajkan

Ulama umumnya berpendapat Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bermikraj dari satu tempat di Baitulmaqdis yang disebut sebagai Qubbatul Mikraj (kubah tempat dimikrajkan). Tempat itu juga dikenali sebagai Sakhrah Baitulmaqdis.

Pengalaman Al-Imam Abu Bakar Ibnul ‘Arabi

Dalam kitab al-Israk wal-Mikraj oleh Khalid Saiyyid Ali di halaman 82, atas tajuk yang bermaksud ‘Tempat Nabi bermikraj’, disebut di bawahnya suatu penulisan (yang bermaksud): “Berkatalah al-Imam Abu Bakar Ibnul ‘Arabi, ketika membuat penjelasan (syarah) Kitab al-Muwattak oleh Imam Malik disebutkan, batu besar di Baitulmaqdis adalah suatu keajaiban Allah SWT.

“Batu itu berdiri sendiri di tengah-tengah Masjidil Aqsa, tergantung-gantung dan terpisah daripada semua bahagiannya dengan bumi. Tidak ada yang memegangnya, melainkan Yang Memegang langit, daripada jatuh menimpa bumi.”

“Di puncaknya dari arah selatan, itulah tempat kaki Nabi Sallallahu ‘Alaihi Wasallam berpijak untuk menaiki Buraq, di sebelah itu agak condong. Dikatakan kerana kegerunannya atas kehebatan baginda Sallallahu ‘Alaihi Wasallam maka batu itu tergantung, saya sendiri takut untuk berada di bawahnya, kerana takut batu itu menghempap saya kerana dosa-dosa saya.”

“Setelah beberapa ketika kemudian, saya pun memberanikan diri dan masuk berteduh di bawahnya, maka saya dapat melihat pelbagai keajaiban. Saya dapat menyaksikan ia dari semua arah. Saya benar-benar melihatnya terpisah dari bumi. Ada arah yang lebih jauh terpisah dari bumi daripada arah yang lain.”

Inilah penulisan yang saya rujuk daripada penulisan seorang ulama besar yang dikenali dengan nama Ibnul ‘Arabi. Daripada sinilah timbul cerita demi cerita yang menyatakan batu tempat Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wasallam tergantung-gantung. Itu adalah cerita dahulu. Ada sandarannya, ada catatannya dalam kitab-kitab yang berautoriti, termasuk daripada kitab yang saya sebutkan tadi.

Batu Terapung Pada Hari Ini Dari Pengalaman Dato’ Dr Haron Din



Ada pun mutakhir ini, saya sendiri berpengalaman, telah masuk dan melihat batu tersebut, yang sekarang tempat itu dikenali sebagai Qubbatul Sakhrah (kubah yang di bawahnya ada batu). Sekarang ini sudah berada di belakang daripada Masjid al Aqsa.

Jika dilihat Masjid al-Aqsa, imam akan dilihat berada nun jauh daripada arah kiblat dan berakhir kawasan masjid dengan Qubbatul Sakhrah ini.

Para Jemaah Mengambil Kesempatan Solat Di Bawah Batu Terapung Para Jemaah Mengambil Kesempatan Solat Di Bawah Batu Terapung

Meneliti Batu Terapung

Saya telah memasuki tempat ini, berpeluang melihat batu itu dan masuk ke bawahnya. Memang batu itu benar-benar wujud dan terletak di tengah-tengah bangunan. Gambaran sekarang ini, batu itu jika dilihat daripada bawah, seolah-olah seperti sebuah payung besar, seperti gua yang kita berada di bawahnya. Saya menganggarkan keluasan tempat itu, sebesar ruang solat untuk 20 atau 25 orang, jika untuk masuk bersesak-sesak boleh sampai 150 orang.

Keadaan Berubah

Merenung batu itu dengan cermat, saya dapati ia sekarang terletak di atas fondisi konkrit batu yang kukuh. Di segenap arahnya berpijak ke atas fondisi itu dan tidak nampak pun ia tergantung seperti yang dijelaskan di atas. Semasa lawatan itu, saya kebetulan bertemu dengan Imam Besar Masjid al-Aqsa yang berada di situ, di samping pemandu pelancong kami. Mereka menyatakan memang dahulu batu besar yang macam payung itu tergantung-gantung.

Kegerunan Hati Manusia

Oleh kerana banyak pembesar-pembesar negara dan banyak pelawat-pelawat luar datang, mereka terperanjat dan amat gerun dengan keadaan batu itu, banyak yang tidak berani masuk di bawah batu itu, kerana takut tiba-tiba batu itu menghempap. Memandangan hal keselamatan penting dan mengelak daripada berlakunya berbagai tanggapan orang ramai ke atas keadaan yang unik itu, maka pihak berkuasa mengambil tindakan membina fondisi yang menyambung batu itu dari bumi.

Mengapa Berubah..?

Ketakutan pembesar-pembesar zaman ini samalah seperti yang dirasai oleh al-Imam Aku Bakar Ibnul ‘Arabi seperti dalam bukunya.

Maka atas itulah batu tersebut sudah tidak lagi kelihatan tergantung-gantung, tetapi ia menjadi seperti sebuah bangunan yang di bawahnya boleh dimasuki, ia kelihatan seperti sebuah batu biasa yang dapat dilihat. Wallahua’lam.

Entri ini dikirim pada hari Selasa, 22 Jun 2010, 5:59 pm dan diletakkan

Gerhana bulan separa

Gerhana bulan separa Sabtu ini
Posted on Jun 23, 2010 by ekhutbah

KUALA LUMPUR: Orang ramai berpeluang menyaksikan gerhana bulan separa antara jam 7.22 malam hingga 10.20 malam Sabtu ini.

Gerhana bulan itu akan bermula 4.57 petang tetapi orang ramai tidak dapat melihatnya disebabkan bayangan penumbra Bumi yang kurang gelap dan bulan belum terbit dari ufuk.
Ia hanya boleh dilihat apabila bulan mulai terbit pada 7.22 malam, kata kenyataan Bahagian Komunikasi Korporat Agensi Angkasa Negara (ANGKASA) di sini hari ini.
Pada amnya, gerhana bulan akan berlaku ketika fasa bulan penuh dan pada masa sama bulan melintasi bayang bumi.

Kali terakhir gerhana bulan separa berlaku 1 Januari lalu.

ANGKASA akan menyediakan beberapa teleskop untuk orang awam menyaksikan gerhana bulan separa secara percuma dari jam 8 malam hingga 10 malam di Planetarium Negara.

Orang ramai yang ingin mendapatkan maklumat lanjut boleh menghubungi Planetarium Negara di talian 0322734301/4303/5484 atau layari laman web www.angkasa.gov.my/planetarium. – BERNAMA

Difailkan dalam: Berita Panas | Leave a Comment »
Khutbah Gerhana Bulan
Posted on Jun 23, 2010 by ekhutbah


Khutbah Pertama



الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّورَ ۖ ثُمَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ . اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا المُؤْمِنُوْنَ اتَّقُوْا اللهَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ

MARILAH kita sama-sama meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu Wata’ala dengan sebenar-benar taqwa, iaitu istiqamah dalam mengerjakan segala suruhan-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya. Dengan yang demikian, mudah-mudahan kita akan menjadi umat yang terbaik dan unggul serta mendapat keredaan Allah Subhanahu Wata’ala di dunia dan di akhirat.

Muslimin / muslimat yang dirahmati Allah,

Firman Allah dalam ayat 38 – 40 surah Yaasiin:

وَآيَةٌ لَهُمُ اللَّيْلُ نَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَارَ فَإِذَا هُمْ مُظْلِمُونَ وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَهَا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ لَا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

Maksudnya : Dan lagi dalil yang terang untuk mereka (berfikir) ialah malam; Kami hilangkan siang daripadanya, maka dengan serta-merta mereka berada dalam gelap-gelita; Dan (sebahagian dari dalil yang tersebut ialah) matahari; ia kelihatan beredar ke tempat yang ditetapkan baginya; itu adalah takdir Tuhan yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengetahui; Dan bulan pula Kami takdirkan dia beredar melalui beberapa peringkat, sehingga di akhir peredarannya kelihatan kembalinya pula ke peringkat awalnya – (berbentuk melengkung) seperti tandan yang kering.(Dengan ketentuan yang demikian), matahari tidak mudah baginya mengejar bulan, dan malam pula tidak dapat mendahului siang; kerana tiap-tiap satunya beredar terapung-apung di tempat edarannya masing-masing

Kita baru sahaja menyaksikan kejadian gerhana matahari pada bulan lepas dan pada malam ini pula kita dapat sama-sama saksikan bagaimana kejadian gerhana bulan. Kejadian ini mengajak kita untuk menambahkan lagi keimanan tentang kehebatan dan kekuasaan Allah Subhanahu Wata’ala sebagai Pentadbir seluruh alam, segala peredaran cakerawala, bumi, bulan, matahari dan seumpamanya. Peredaran bulan dan matahari yang teratur setiap hari secara berganti-ganti, matahari beredar di waktu siang, manakala bulan beredar di waktu malam adalah atas kudrat dan iradat Allah Subhanahu Wata’ala jua. Ia mempunyai hikmat dan tujuan tersendiri antaranya bagi tujuan membolehkan manusia untuk bekerja pada siang hari dengan mudah dan pada malam hari pula dapat berehat dan bermunajat kepada Allah dengan tenang.

Pergerakan matahari dan bulan yang teratur dan tetap juga dapat digunakan oleh manusia untuk dijadikan kalendar tahunan samada berdasarkan pergerakan matahari bagi kalendar Masihi dan mengikut peredaran bulan bagi taqwim Hijrah. Oleh itu setiap kejadian yang berlaku termasuk gerhana bulan pada malam ini adalah untuk mengetuk hati kita agar bersyukur dan mengingati Allah sepanjang masa dan tempat. Kita sentiasa diminta agar berfikir tentang kejadian alam ciptaan Allah dalam mengenali sifat-sifat Allah dan juga mengakui diri kita sebagai hamba yang serba lemah

Muslimin / muslimat yang diberkati Allah,

Firman Allah Subhanahu Wata’ala dalam Surah Ibrahim ayat 33:

سَخَّرَ لَكُمُ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ دَائِبَيْنِ ۖ وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ

“Dan Dia juga yang menjadikan matahari dan bulan sentiasa beredar untuk kepentingan kemudahan kamu dan yang menjadikan malam dan siang bagi faedah hidup kamu.”

Kejadian gerhana bulan dan matahari menunjukkan kepada kita bagaimana kedua kejadian ini walau pun hebat tetapi berada arahan dan perintah Allah. Walau bagaimana pun hebat dan kuat sesuatu kejadian Allah namun ia mempunyai kelemahan di mana kehebatan dan kekuatan yang tidak akan kurang walaun sedikit hanya milik Allah. Betapa malangnya sekira ada umat manusia yang menjadikan bulan, matahari dan sesuatu selain Allah sebagai tuhan yang disembah akibat terpesona dengan kehebatannya yang tidak seberapa sehingga mereka gagal memahami bahawa adanya kuasa yang lebih hebat yang menciptakan setiap sesuatu yang mereka kagumi selama ini iaitu Allah. Begitu juga lahirnya ramai manusia yang hanya merasa bagaimana hebatnya pergerakan bulan, matahari dan segala cakerawala yang lain di atas landasan orbitnya tanpa berlakunya perlanggaran antara satu sama lain tetapi golongan ini gagal menjejaki tentang adanya Allah yang mengatur segala pergerakan tersebut. Inilah antara kelemahan akal manusia yang terbatas had kemampuannya di mana tanpa panduan agama maka manusia tidak mampu mengenali Allah Tuhan Pencipta walau pun terlalu kagum dengan alam ciptaanNya.

Muslimin / muslimat yang dihormati sekalian,

Kejadian gerhana matahari atau bulan, ianya bukanlah merupakan suatu tanda akan timbul suatu kejadian yang aneh dan mengkhuatirkan sebaliknya ia menunjukkan antara kehebatan dan kekuasaan Allah. Kejadian gerhana juga bukanlan disebabkan oleh kematian atau kelahiran seseorang sebagaimana teguran Rasulullah s.a.w terhadap para sahabat yang membuat pelbagai andaian tentang kejadian gerhana matahari yang berlaku berkebetulan dengan hari kewafatan anakandanya Ibrahim lalu sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam:

“إن الشمس والقمر آيتان من آيات الله لا ينكسفان لموت أحد ولا لحياته فإذا رأيتموهما فادعوا الله وصلوا حتى ينكشف ما بكم (رواه البخاري ومسلم)

Maksudnya: Sesungguhnya matahari dan bulan adalah 2 bukti daripada tanda-tanda kebesaran Allah Ta’ala. Kedua-duanya tidak akan gerhana kerana kematian atau hidupnya seseorang. Maka apabila kamu melihat gerhana keduanya itu maka berdoalah kepada Allah, dirikanlah sembahyang sehingga hilangnya tanda gerhana daripada kamu

Muslimin / muslimat yang diberkati Allah,

Apabila berlaku gerhana, kita sebagai umat Islam adalah dianjurkan oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam supaya bersegera untuk melakukan perkara-perkara yang berkebajikan seperti berdoa, berzikir, bersembahyang, bertakbir, bersedekah dan beristighfar. Sebagaimana hadis Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam:

[ إن الشمس والقمر آيتان من آيات الله لا ينخسفان لموت أحد ولا لحياته ، فإذا رأيتم ذلك فادعوا الله وكبروا، وصلوا ، وتصدقوا …… ( البخاري )

Maksudnya: Sesungguhnya matahari dan bulan adalah 2 bukti daripada tanda-tanda kebesaran Allah Ta’ala di mana kedua-duanya tidak akan gerhana kerana kematian atau hidupnya seseorang. Maka apabila kamu melihat gerhana itu maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, dirikanlah sembahyang dan bersedekahlah……

Di samping itu, marilah kita melakukan perkara-perkara yang berkebajikan dan menghindari daripada melakukan perkara-perkara mungkar dan maksiat serta perbuatan syirik yang bercanggah dengan ajaran agama Islam. Mudah-mudahan kejadian gerhana bulan ini akan menimbulkan keinsafan, menambah serta menguatkan lagi keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu Wata’ala.

Firman Allah Subhanahu Wata’ala dalam Surah Ali ‘Imran ayat 190 – 191:

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Maksudnya : “Sesungguhnya pada kejadian langit dan bumi dan pada pertukuran malam dan siang, ada tanda-tanda kekuasaan, kebijaksanaan dan keluasan rahmat Allah bagi orang-orang yang berakal: Iaitu orang-orang yang menyebut dan mengingati Allah semasa mereka berdiri dan duduk dan semasa mereka berbaring mengiring dan mereka pula memikirkan tentang kejadian langit dan bumi sambil berkata: Wahai Tuhan kami! Tidaklah engkau menjadikan benda-benda ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau maka peliharalah kami dari azab neraka.”

Muslimin / mat yang dikasihi sekalian,

Pernah suatu masa Rasulullah s.a.w terus melakukan solat sunat apabila berlakunya gerhana dengan bacaan yang panjang dalam kedaan seolah-olah seperti akan berlaku qiamat. Ini semua mengajar kita semua agar sentiasa ingat kepada hari kematian kita serta hari qiamat yang begitu dahsyat dengan kehancuran langit dan bumi termasuk bulan dan matahari. Peringatan ini sewajarnya kita perbanyakkan terutama bila berlakunya gerhana sebagaimana malam ini.


فرمان الله دالم أية 6 – 12 سورة القيامة :

يَسْأَلُ أَيَّانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ فَإِذَا بَرِقَ الْبَصَرُ وَخَسَفَ الْقَمَرُ وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ يَقُولُ الْإِنْسَانُ يَوْمَئِذٍ أَيْنَ الْمَفَرُّ كَلَّا لَا وَزَرَ إِلَىٰ رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمُسْتَقَرُّ

Maksudnya : Dia bertanya (secara mengejek): “Bilakah datangnya hari kiamat itu?” Maka (jawabnya: hari kiamat akan datang) apabila pemandangan menjadi terpendar-pendar (kerana gerun takut), Dan bulan hilang cahayanya, Dan matahari serta bulan dihimpunkan bersama, (Maka) pada hari itu, berkatalah manusia (yang ingkarkan hari kiamat): “Ke manakah hendak melarikan diri?” Tak usahlah bertanya demikian! Tidak ada lagi tempat perlindungan! Pada hari itu, kepada Tuhanmu lah sahaja terserahnya ketetapan segala perkara

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ وَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الُمْسِلِمْينَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ فَيَا فَوْزَ المُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ



Khutbah Kedua

الحَمْدُ ِللهِ الَّذِى خَلَقَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالقَمَرَ نُوْرًا , وَأَشْهَدُ أَنْ لا إِلهَ إِلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ , اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا المُؤْمِنُوْنَ اتَّقُوْا اللهَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ

Firman Allah dalam ayat 5 -6 surah Yunus :

هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ ۚ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ إِنَّ فِي اخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمَا خَلَقَ اللَّهُ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَّقُونَ

Maksudnya : Dia lah yang menjadikan matahari bersinar-sinar (terang-benderang) dan bulan bercahaya, dan Dia lah yang menentukan perjalanan tiap-tiap satu itu (berpindah-randah) pada tempat-tempat peredarannya masing-masing) supaya kamu dapat mengetahui bilangan tahun dan kiraan masa. Allah tidak menjadikan semuanya itu melainkan dengan adanya faedah dan gunanya yang sebenar. Allah menjelaskan ayat-ayatNya (tanda-tanda kebesaranNya) satu persatu bagi kaum yang mahu mengetahui (hikmat sesuatu yang dijadikanNya). Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang silih berganti, dan pada segala yang dijadikan oleh Allah di langit dan di bumi, ada tanda-tanda (yang menunjukkan undang-undang dan peraturan Allah) kepada kaum yang mahu bertaqwa.

إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَااَّلذِيْنَ آمَنُوْ ا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وعلى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللّهُمَّ إِنَّا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ غَفَّارًا فَأَرْسِلِ السَّمَآءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا اللّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُبِكَ مِنَ الذُّنُوْبِ الَّتِي تَمْنَعُ غَيْثَ السَّمَآءِ وَ نَعُوْذُبِكَ مِنَ الذُّنُوْبِ الَّتِي تُذِلُّ الأَعِزَّ وَ تُدَلِّلُ الأَعْدَاء, اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ الأحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَقَاضِيَ الحَاجَاتِ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ , اللّهُمَّ لا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لايَخَافُكَ وَلا يَرْحَمُنَا , اللّهُمَّ انْصُرِ المُجَاهِدِيْنَ الَّذِيْنَ يُجَاهِدُوْنَ فِي سَبِيْلِكَ فِي كُلِّ زَمَانٍ وَمَكَانٍ , اللّهُمَّ أَعِزَّ الإسْلامَ وَالمُسْلِمِيْنَ وَأَذِّلَّ الشِّرْكَ وَالمُشْرِكِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَانْصُرْ عِبَادَكَ المُؤْمِنِيْنَ رَبَّنَا لاتُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّاب رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإ حْسَانِ وَاِيْتَآءِ ذِيْ القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا اللهَ العَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكَمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ


Perhatian :
Ada ulama’ seperti Syeikh Ali Syabramallisi yang berpendapat bahawa dibacakan istighfar sebagaimana Khutbah Sunat Istisqa’ (Minta hujan) iaitu :
اَسْتَغْفِرُ الله َ العَظِيْمَ الذي لاَ اله اِلاَّ هُوَ الحَيُّ القَـيُّومُ وَاَ تُوْبُ اِلَيْهِ

9 kali pada awal khutbah pertama dan 7 kali pada awal khutbah yang kedua

( Kitab Kasyfu al-Litham jilid 1 )

Difailkan dalam: Khutbah Gerhana | 2 Komen »
Amalan sunat semasa gerhana
Posted on Jun 23, 2010 by ekhutbah

Menerusi sekian banyak hadis berkaitan gerhana, terdapat beberapa perkara sunat yang dianjurkan supaya dilakukan semasa kejadian gerhana. Di antaranya ialah:

Solat dan berdoa. Rasulullah SAW bersabda: “Apabila kamu melihat kedua-duanya (gerhana matahari dan bulan), maka dirikanlah solat dan berdoalah sehingga dihapuskan apa yang kamu hadapi”.

Berzikir dan beristighfar. Abu Musa berkata: “Telah berlaku gerhana matahari. Maka Rasulullah SAW berdiri dalam keadaan cemas kerana bimbang akan berlaku Kiamat. Lalu Baginda SAW tergesa-gesa pergi ke masjid dan solat dengan berdiri yang terlalu panjang serta rukuk dan sujud yang panjang, yang tidak pernah aku lihat Baginda SAW melakukan seperti itu.

Berlindung daripada azab kubur. Diriwayatkan oleh Aisyah ra: “Setelah Nabi SAW selesai menyampaikan khutbah gerhana matahari, maka Baginda SAW memerintahkan para sahabat supaya memohon perlindungan dari azab kubur.”

Bersedekah. Sabda Rasulullah SAW: “Apabila kalian melihat gerhana, maka hendaklah kalian berdoa kepada Allah, mengerjakan solat dan bersedekah.”

Memerdekakan hamba. Asma’ ra berkata: “Sesungguhnya Nabi SAW menyuruh memerdekakan hamba ketika berlaku gerhana matahari. “Dalam satu riwayat: “Gerhana bulan.”

Inilah sunnah Baginda SAW ketika berlakunya peristiwa gerhana bulan atau matahari.

Marilah bersama-sama kita menghidupkan sunnah Nabi kita SAW kerana inilah jalan hakiki menuju kesejahteraan di dunia dan akhirat. Tinggalkanlah sunnah ahli bidaah kerana inilah jalan yang membawa kecelakaan di dunia dan akhirat.

Difailkan dalam: Amalan Pilihan | 1 Komen »
Cara Solat Sunat Gerhana Bulan
Posted on Jun 23, 2010 by ekhutbah

Solat gerhana ini disunatkan untuk ditunaikan secara berjemaah dengan diseru sebelum mendirikannya : as-Solatu Jaami’ah!! ( Solat berjemaah )

Niatnya : “Sahaja aku solat sunat gerhana bulan dua rakaat mengikut imam kerana Allah Ta’ala” – (Jika berimam)

ataupun “Sahaja aku solat sunat gerhana bulan dua rakaat kerana Allah Ta’ala” – (Jika solat seorang diri)

Solat gerhana ini boleh dilakukan secara berseorang atau secara berjemaah dan sebaiknya dilakukan secara berjemaah. Solat Gerhana mengandungi 2 rakaat, 4 al-Fatihah, 4 rukuk, dan 4 sujud. Iaitu seperti berikut :



Rakaat pertama


1. Niat solat Gerhana, Takbir

2. Baca Surah Al-Fatihah dan surah

3. Rukuk

4. I’tidal

5. Baca Al-Fatihah dan surah

6. Rukuk.

7. I’tidal.

8. Sujud dan seterusnya seperti solat biasa.


Rakaat kedua

1. Niat solat Gerhana, Takbir.

2. Baca Al-Fatihah dan surah.

3. Rukuk.

4. I’tidal,

5. Baca Al-Fatihah dan surah.

6. Rukuk.

7. I’tidal.

8. Sujud

9. Tahiyyat Akhir

10. Salam

Difailkan dalam: Amalan Pilihan | 5 Komen »

Selasa, 22 Jun 2010

Pengertian Rejab

Pengertian

Rejab bermakna kebesaran atau kemuliaan dan ia membawa maksud bulan yang dibesarkan atau dimuliakan. Masyarakat Jahiliyah menamakan bulan ini dengan bulan Rejab kerana mereka memulia dan menghormati bulan ini dengan mengharamkan berperang di dalamnya. Dan Rasulullah SAW mengekalkan nama ini dan mengharamkan pertumpahan darah di bulan Rejab. Dan bagi umat Islam, kita memperingati dan memuliakan Rejab sempena dengan peristiwa besar yang berlaku kepada Rasulullah SAW iaitu peristiwa Isra' dan Mi'raj.

Berbahagialah bagi yang sentiasa membaca dan menghayati al-Qur`an.


Peristiwa-Peristiwa Penting Bulan Rejab


Peta kedudukan Habsyah (Ethiopia).

Baitul Muqaddis (al-Quds)

Hijrah Pertama Hijrah ke Habsyah (Ethiopia) Pihak musyrikin Mekah meningkatkan tekanan dan ancaman kepada Rasulullah SAW dan mereka yang beriman kepada Rasulullah SAW pada ketika itu. Ada di kalangan sahabat yang mengadu kepada Rasulullah SAW tentang derita yang mereka tanggung lalu Rasulullah SAW memerintahkan agar mereka berhijrah ke negeri Habsyah.

1.Hijrah Pertama

Hijrah ke Habsyah (Ethiopia) Pihak musyrikin Mekah meningkatkan tekanan dan ancaman kepada Rasulullah SAW dan mereka yang beriman kepada Rasulullah SAW pada ketika itu. Ada di kalangan sahabat yang mengadu kepada Rasulullah SAW tentang derita yang mereka tanggung lalu Rasulullah SAW memerintahkan agar mereka berhijrah ke negeri Habsyah.

Tujuan hijrah ini adalah untuk menyelamatkan iman dan keselamatan diri di samping untuk mencari tapak baru untuk Islam bertapak dan menyusun langkah untuk agenda seterusnya. Diantara mereka yang berhijrah ke Habsyah ialah Saidina Othman RA dan istrinya Roqiah anak Rasulullah SAW. Jumlah mereka adalah 14 orang termasuk 4 orang wanita. Habsyah dipilih adalah kerana rajanya dikenali dengan toleransi dan sikap terbukanya.

2. Isra' dan Mi'raj

Isra'dan Mi'raj ertinya Rasulullah SAW dijalankan dari Mekah ke Baitulmuqaddis di waktu malam dan diangkat ke langit bertemu Allah SWT dan untuk mengambil kewajipan solat 5 waktu dari Allah SWT.

Dalam menentukan tarikh bila berlakunya peristiwa ini, sebahagian ulama mengatakan pada 27 RabiulAkhir; sebahagian ulama mengatakan pada 17 RabiulAwal; sebahagian ulama mengatakan 29 Ramadhan; sebahagian ulama mengatakan pada 27 Rejab dan sebahagian ulama yang lain mengatakan pada tanggal-tanggal selain dari yang tersebut.

Menurut Chalil, 1999 sebagaimana yang dijelaskan oleh Dr.(H) Hj. Kassim Bahali, ada setengah ulama mengatakan pada malam tanggal 7 RabiulAwal. Adapun yang terbanyak ialah golongan yang mengatakan pada tanggal 27 Rejab, sekalipun tidak dengan alasan yang kuat.

Tahun berlakunya juga terdapat perselisihan pendapat ulama, ada sebahagian yang mengatakan pada tahun ke 5 dari Bi'tsah (tahun mula diutusnya peribadi Nabi), sebahagiannya berpendapat pada tahun ke 12 dari Bi'tsah; sebahagiannya berpendapat pada tahun sebelum Nabi hijrah ke Thaif, sebahagian berpendapat pada tahun ketiga sebelum hijrah Nabi S.A.W ke Madinah dan ada yang sebahagiannya pula berpendapat lain dari semuanya itu.

Bagaimanapun seorang ahli sejarah Islam bernama Ibnu Saad telah mencatatkan dalam kitabnya "At-Tobaqatil Qubra", bahawa berlaku israk mikraj terhadap Nabi s.a.w. ialah pada lapan belas bulan sebelum Nabi S.A.W. hijrah ke Madinah dalam satu peristiwa yang amat bersejarah itu.(Tazkirah, Pusat Zakat N. Sembilan)

3. Perang Tabuk

Tabuk adalah mengambil nama sempena nama satu tempat di Utara Semenanjung Arab di mana Rasulullah SAW dan 30 ribu tentera Islam berkumpul. Tidak berlaku pertempuran kerana tentera Rom telah melarikan diri kerana takut dan gerun kepada kekuatan dan kecekalan tentera Islam yang sanggup menghadapi berbagai kesukaran

4. Pembebasan Baitul-Muqaddis

Baitul Muqaddis telah dibuka pada zaman Saidina Umar Al-Khattab RA di zaman pemerintahannya. Akibat kelalaian dan perpecahan uamat Islam di zaman pemerintahan Abasiyah, umat Kristian (tentera Salib) telah melakukan serangan demi serangan ke atas Baitul Muqaddis dan akhirnya dapat menawan kota suci Baitul Muqaddis setelah 500 tahun dikuasai oleh pemerintahan Islam. Tentera Salib telah menduduki Baitul Muqaddis hampir 60 tahun sebelum dibebaskan kembali oleh panglima Islam terkenal Salehuddin Al-Ayubi. Beliau telah berjaya menawan kembali Baitul Muqaddis dari tangan tentera Salib pada hari Jumaat, 27 Rejab 583H. Dan pada tahun 1967 bersamaan 1387H umat Yahudi pula menawan Baitul Muqaddis (Palestin) dan menamakan negara baru mereka dengan nama Israel.

5. Lahirnya Imam Syafie RH.

Nama sebenar Imam Syafie RH ialah Muhammad bin Idris. Beliau lahir di Ghuzah, Palestin pada tahun 150H bersamaan 767 Masehi dalam bulan Rejab. Beliau adalah salah seorang dari empat imam mazhab yang besar dalam dunia Feqah. Malaysia mengamalkan mazhab Syafie. Diantara peninggalan imam Syafie RH yang tiada ternilai harganya dan menjadi rujukan sehingga sekarang ialah kitab al-Umm.



^^ Atas

© Jabatan Mufti Melaka
Masjid Terbesar Kedua di Jerman Diresmikan
Senin, 24 Mei 10

BERLIN--Sebuah masjid baru yang merupakan salah satu yang terbesar di Jerman secara resmi dibuka pekan ini. Masjid ini terletak di kawasan Kreuzberg di pusat kota Berlin.

Masjid yang dapat menampung sekitar 1.000 orang ini adalah bagian dari kompleks yang menurut laporan media lokal "cukup mahal untuk mendirikan sebuah bangunan." Pembangunan masjid ini menelan biaya sekitar 10 juta eurodan sepenuhnya dibiayai oleh donor swasta dari Libanon dan Palestina.

Masjid ini dihiasi dengan kubah kaca dan empat menara kecil, dan merupakan bagian dari sebuah bangunan berlantai enam seluas 5.000 meter persegi. Menyatu dengan bangunan itu adalah pusat komersial dan sosial untuk disewakan dan perpustakaan.

Masjid terbesar di Jerman berada di kota Mannheim di bagian barat negara itu. Masjid itu mampu menampung 2.500 orang.

Pembangunan masjid di Jerman telah mendorong perdebatan - seperti di negara-negara Eropa lainnya - khususnya di kalangan ekstrem kanan. Masjid di Kreuzberg pun tak luput dari pergunjingan itu, dengan tudingan bakal menumbuhsuburkan ektermitas di kalangan anak muda Muslim Jerman. (rpblk)

Hit : 452 | Index | kirim ke teman | versi cetak | Bagikan8
Artikel lainnya:

* RUU Pelarangan Cadar Dorong Wanita Muslimah Perancis Angkat Bicara

* Desa Pertama di AS yang Miliki Masjid Itu Bernama Sheboygan

* Larangan Jilbab Kontraproduktif bagi Eropa

Khamis, 17 Jun 2010

Puasa Sunat

السلام عليكم و رحمة الله و بركاته

PUASA SUNAT

1- SUNNAH PUASA PADA HARI ISNIN & KHAMIS

Puasa Hari Isnin dan Khamis
Disunatkan juga berpuasa pada tiap-tiap hari Isnin dan Khamis, kerana Rasulullah s.a.w. mengambil berat puasa pada kedua-dua hari yang tersebut.
Ini diterangkan dalam hadith yang berikut:
54- عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تُعْرَضُ الْأَعْمَالُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ. (رواه الترمذي)
54- Dari Abu Hurairah r.a., bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda: "Segala amal dibentangkan (oleh malaikat ke hadrat Allah Rabb al-'Alamin) pada tiap-tiap hari Isnin dan hari Khamis, oleh itu aku suka amalku dibentangkan semasa aku sedang berpuasa. "(1)
(Hadith Hasan Gharib - Riwayat Tirmizi)
Menurut Imam Nawawi, rahimahullah: Hadith ini juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dengan tidak menyebutkan tentang puasa. (2)
Dengan ini dapat difaham bahawa hadith riwayat Muslim itu hanya menerangkan keistimewaan hari Isnin dan hari Khamis, manakala hadith riwayat Tirmizi yang lalu menerangkan; Baginda berpuasa pada kedua-dua hari itu ialah disebabkan keistimewannya yang tersebut.
__________________________
1. Tuhfat al-Ahwazi (3:450).
2. Riyad al-Salihin (hlm. 454).

Keistimewaan Hari Isnin Secara Khusus
Hari Isnin pula mempunyai keistimewaan yang lain. Ini diterangkan dalam hadith yang berikut:
55- عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ قَالَ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ. (رواه مسلم)
55- Dari Abu Qatadah al-Ansari r.a., bahawa Rasulullah s.a.w telah ditanya tentang puasa hari Isnin.
Baginda menjawab: "Hari itu (hari yang bersejarah, kerana) padanya aku dilahirkan dan padanya aku diutus menjadi Rasul - atau pada hari itulah (mula-mula) diturunkan al-Qur'an kepada aku."(1)
(Hadith Sahih - Riwayat Muslim)
Daripada hadith ini dapat difaham dengan jelas, bahawa sebabnya Rasulullah s.a.w. mengambil berat berpuasa pada tiap-tiap hari Isnin ialah sebagai bersyukur kepada Allah s.w.t kerana pada hari inilah Baginda diputerakan (hari maulidnya) dan pada hari inilah juga al-Qur'an mula-mula diturunkan serta Baginda diutuskan menjadi Rasulullah sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Hakikat inilah yang menjadikan umat Islam turun temurun, menyambut "Hari Maulid al-Rasul" dan "Malam Nuzul al-Qur'an" dengan penuh kesyukuran.
_________________________
1. Sahih Muslim - hi Syarh al-Nawawi (8:51).

2- SUNNAH PUASA 3 HARI SETIAP BULAN

• Dari Abu Hurairah ra berkata kekasihku Rasulullah saw berpesan kpd saya untuk berpuasa 3 hari setiap bulan, dua rakaat Dhuha dan Solat witir sebelum saya tidur.
(riwayat Bukhari&Muslim)

-Hadith Sahih-

• Dari Abdullah bin ‘Amr bin Ash ra berkata: Rasulullah saw bersabda:
“puasa 3 hari setiap bulan itu adalah seperti puasa sepanjang masa.

(riwayat Bukhari&Muslim)
-Hadith Sahih-

• Dari Muadzah Al-Adawiyyah bhawasanya ia pernah bertanya kpd Aisyah ra:
“Apakah Rasulullah saw biasa puasa 3 hari setiap bulan?
Aisyah menjawab: “ya”.
Saya bertanya lagi: “bulan apa saja beliau berpuasa?
Aisyah menjawab: “ tidak peduli bulan apa saja beliau berpuasa.”

(Riwayat Muslim)
-hadith sahih-

• Dari Qatadah bin Milhan ra berkata:
“Rasulullah saw menyuruh kami untuk puasa pada أيام البيض yakni tanggal 13/14&15.

(riwayat Abu Daud)


3- MAKRUH MENGKHUSUSKAN HARI JUMAAT UNTUK PUASA

• Dari Abu Hurairah ra dari Nabi Saw, beliau bersabda:
“janganlah kamu sekalian mengkhususkan malam jumaat untuk bangun (solat malam) diantara malam-malam yang lain, dan janganlah kamu sekalian mengkhususkan hari Jumaat untuk berpuasa diantara hari-hari yang lain kecuali bila salah seorang diantara kamu sekalian mengerjakan puasa WAJIB.

Penerangan
Boleh berpuasa pada hari jumaat jika itu puasa yang diwajibkan.

(riwayat muslim)
-hadith sahih-

• Dari Abu Hurairah ra berkata:
“saya mendengar Rasulullah saw bersabda: “Janganlah sekali-kali salah seorang diantara kamu sekalian berpuasa pada hari jumaat kecuali bila disambung dengan hari sebelumnya atau hari sesudahnya.

Penerangan
Apabila seseorang berpuasa sunat pada hari jumaat mestilah puasa itu disambung (ada pasangannya) samaada khamis (hari sebelumnya) atau sabtu (hari sesudahnya).

(riwayat Bukhari&Muslim)

• Dari Muhammad bin Abbad berkata :
“saya bertanya kpd Jabir ra:
“apakah Nabi saw melarang untuk berpuasa pada hari jumaat?
Ia menjawab: “ya”

(riwayat Bukhari&muslim)
oleh:Khairunnisa

tazkirah - Sedekah

Salam Jum’ah Mubarakah.. 

Saya ada terbaca hadith ini mengenai sedekah..

Dari Hakim bin Hizam r.a, katanya, Nabi s.a.w bersabda: ”Tangan yang di atas (tangan yang memberi) lebih baik dari tangan yang di bawah (tangan yang menerima atau meminta). Maka kerana itu mulailah memberi kepada keluargamu. Sebaik-baik sedekah ialah ketika kaya. Siapa yang memohon dipelihara (agar dia tidak sampai meminta-minta) Allah akan memeliharanya dan siapa yang memohon dicukupkan (agar tidak ada ketergantungan selain kepada Allah) Allah akan mencukupkannya.” (Bukhari)

Moga-moga kita sentiasa ringan dalam bersedekah :-)
oleh:Khairunnisa

Kisah Benar Pengakuan Bekas Paderi Kristian....(melayu)

Kisah Benar Pengakuan Bekas Paderi Kristian....(melayu)
Oleh: rbn_kulaan

Al-Kisah...!!!!
Nama saya Salleh Bin Omar, nama Kristian Joseph.

Saya dilahirkan di Kedah pada 5/5/1940, bapa saya seorang India Muslim dan mak saya orang Banting, Selangor. Bapa saya telah pulang ke India dan emak saya berada di Kedah,Pondok Kg Pisang. Pada 1970 saya telah pergi ke Johor Bahru untuk mencari kerja bersama-sama kawan-kawan tetapi gagal. Saya terpaksa tidur di stesen keretapi. Saya telah bertemu dengan seorang paderi bernama Father Chong. Kami diberi layanan istimewa,tempat tinggal, makan dan minum dan tinggal selama 2 tahun. Kami diajar sembahyang dalam bahasa Inggeris. Pada satu hari iaitu dalam tahun 1974, saya telah bertemu dengan seorang paderi besar di Malaysia, dari Kuala Lumpur bernama Kamaruddin Hj Ahmad. Beliau telah membawa saya tinggal diseksyen 14, Jalan Gasing, Petaling Jaya. Kami belajar selok belok agama Kristian di Gereja Jalan Gasing dan dibina khas! untuk orang Melayu beragama Islam (ada hingga sekarang).Setelah satu tahun saya tinggal disana, saya telah dihantar ke Indonesia selama 6 bulan, belajar cara-cara untuk sembahyang orang mati, talkinkan orang dan macam-macam lagi dalam Bahasa Malaysia .

Saya belajar sekali dengan Ibu Tien Suharto yang menjadi pemimpin Agong Wanita Kristian seluruh Asia dan Bendahari Agong wanita Kristian seluruh Indonesia .. Saya pulang ke Malaysia, kemudian dilantik sebagai pendakwah dari Perlis hingga ke Johor Bahru. Oleh kerana saya aktif di gereja, saya dihantar pula ke Filipina selama 1 bulan, belajar selok belok Kristian dalam bahasa Inggeris dan Bahasa Malaysia kerana terdapat orang Malaysia ,Singapura dan orang Filipina. Kemudian saya balik ke Malaysia sebagai pendakwah dibayar RM60.00 sehari, kenderaan percuma, seramai 6 orang. Selepas itu dihantar ke Singapura selama 1 bulan di Port Carzy bersama En Aziz orang Telok Intan. Beliau adalah Setiausha Agong Persatuan Melayu Kristian Singapura.. Beliau juga adalah bekas Tentera Udara Di Raja dan berhenti memegang jawatan setiausha agong Kristian Singapore .. Apabila dilantik ke gereja saya masih lagi ketua dakwah bersama 6 orang kawan.

Saya dihantar ke Baptish Church di Ipoh, dibekalkan duit RM1,400.00, bersama 2 orang kawan dan sebuah kereta untuk mengkristiankan pelajar-pelajar dan pemuda-pemuda Negeri Perak. Pada bulan Januari saya berasa tak tenteram dan telah bertemu dengan Tuan Ibrahim, Kadi daerah Ipoh dan membawa saya bertemu Mufti Negeri Perak dan En Azlan, Pengarah Jabatan Agama dan saya terus bertaubat.

Jumlah Kristian seramai 3,000 orang telah dikristiankan, terutama penduduk Negeri Perak dan Johor Bahru, Manjoi dan Rapat Setia (Perak). Cara hendak mengenali mereka Lelaki - Berseluar hitam, berbaju putih, bertali leher hitam, bawa beg James Bond (elaun satu hari RM60.00 ). Perempuan - Berbaju putih skirt hitam dan reben hitam. Di Kuala Lumpur - Daya Bumi, Kota Raya dan Sg Wang Plaza.

Cara-cara berdakwah:

Mereka akan menemubual, tanya asal terutama pencari kerja. Pendakwah akan belanja makan apa saja, mempelawa tempat tinggal(asrama 120 katil, makan disediakan) didakwah dengan kaset, cara perlahan-lahan diajak sembahyang dengan diberi satu cross selepas dibawa sembahyang akan diberi sejenis air hitam (holy water). Setelah diberi minum 1 minggu lidah menjadi hitam, tidak boleh mengucap , menutup telinga apabila mendengar azan dan hal dakwah Islam. Air itu khusus untuk orang Islam sahaja. Kewangan gereja RM12.6 juta, sumber dari Sabah, Sarawak ,Filipina dan Singapura.

Motorola adalah penyokong dakwah Kristian ini (terletak di Petaling Jaya, Pulau Pinang dan Senawang). Senawang terlibat seramai 200 orang, ketua di Senawang, Haji Hanapi Saat dan Hj Ismail orang Sungai Petani Kedah. Haji Hanapi bekas guru - akibat desakan hidup terpengaruh dengan Kristian. Sekolah yang paling teruk dilanda Kristian ialah Victoria Institution. Pengetuanya En Ismail Rahim. 20 orang telah Kristian, susah untuk diberi nasihat kerana kebanyakannya anak menteri dan datuk-datuk.

Di Ipoh Sekolah Tengku Abd Rahman (STAR)- 2 orang Sekolah teknik seorang pelajar perempuan (bersalib) telah bertaubat, bila saya tanya, katanya untuk main-main saja, akhirnya dia bertaubat.

Di Banting - Kamariah bt Sidek lepasan sekolah ditarik oleh seorang guru Cina (pendakwah Cina dibayar RM165.00 sehari). En Salleh Omar yang menawarkan cek sebanyak RM10 juta kepada Yusof Noor untuk mengadakan persidangan Kristian sedunia (sebagaimana tersebar di akhbar)1982.

Salasiah bt Sidek- Sekolah Tengku Khursiah, Seremban balik ke Nibong Tebal, accident motor, didalam tudungnya ada salib. Punca terjebak dalam Kristian:

1. Desakan hidup
2. Kurang agama

Beliau telah dapat menarik semula 300-400 orang kepada Kristian. Beliau sekarang bekerja dengan Badan Kebajikan Islam Perak. Beliau mendedahkan juga matlamat 1990 untuk menawan satu Malaysia/Brunei kepada Kristian.

Paderi Besar di Malaysia ialah Kamaruddin Hj Ahmad. Pairin Ketingan adalah penaungnya dan saya sebagai timbalan paderi itu. Beliau telah dihantar ke Melaka (masjid paling banyak). Beliau pergi setiap masjid bertanya imam dan bilal untuk membuat kajian mengapa umat Islam malas ke masjid. Selepas mesyuarat 3 hari saya hantar 6 orang pendakwah, tidak sampai sebulan 400 orang telah masuk Kristian di Melaka.

Target Kristian:

Pemuda yang tidak faham agama, ada yang tidak tahu Fatihah dan dengan rock-pameran di kapal-kapal. Cara untuk masuk Kristian, mereka perlu gambar 2 keping dan duit setem $7.00 pergi ke mahkamah di Selangor, Kedah, Kuala Lumpur angkat sumpah. Nama dalam kad pengenalan tidak ditukar (sukar nak dikesan)

Beliau beri penerangan kepada

1. Polis Bukit Aman,
2. Pusat Islam (untuk menyedarkan umat Islam)

Bila dibaca kitab tidak akan terpengaruh dengan Kristian ini. Seorang bekas padri Abd Rahman Yaakob (Pengarah Anti Dadah, Batu Gajah) pernah menjadi paderi selama 23 tahun. En Abd Rahman adalah pendakwah yang berdakwah di dalam bahasa Inggeris.

Beliau sebagai paderi dikenakan 4 syarat

1. Tidak boleh hisap rokok
2. Tidak boleh minum arak
3. Tidak boleh makan benda-benda berdarah
4. Tidak boleh kahwin.

Holy water dibawa dari Indonesia (Ketua paderi Indonesia) bapak Bruto yang menyediakan air ini. Percetakan buku-buku Kristian di Cheras telah disiasat dan mereka ada lesen. Ketua padri Kamaruddin Hj Ahmad. Dalam pada berdakwah Kristian sebanyak 3 negeri tak boleh dimasuk Kristian iaitu,Kelantan, Kedah dan Terengganu, mereka pernah dipukul hingga patah tangan.

PENGUMUMAN - HARAP DISAMPAIKAN! KEPADA ORANG ISLAM KITA "Sebarkanlah walau satu ayat pun"

(Sabda Rasulullah SAW) "Nescaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan
mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya,

maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar."
(Surah Al-Ahzab:71) demi kebaikan kita bersama untuk suami,isteri, anak-anak, kaum keluarga,saudara- mara, sahabat-handai dan generasi akan datang yang kita sayangi. 'Agungkanlah dan laungkanlah

'Allah hu Akbar'....maha suci Allah.

ALLAHUAKHBAR. ..ALLAHUAKHBAR. ..ALLAHUAKHBAR

http://kulaan2u.blogspot.com/2009/11/kisah-benar-pengakuan-bekas-paderi.html

Tazkirah jumaat - Amanah

السلام عليكم و رحمة الله و بركاته



UMAR al-Khatab adalah khalifah yang menggantikan Abu Bakar as-Siddiq. Umar seorang yang tegas dan terkenal dengan sifatnya yang adil, berani serta cekap semasa memerintah.
Umar al-Khatab dilahirkan pada tahun 584 Masihi berasal daripada Bani Adi berketurunan Quraisy.
Baginda adalah khalifah Islam kedua yang memerintah pada tahun 13 Hijrah hingga 23 Hijrah. Nabi Muhammad memberi gelaran al-Faruq kepada beliau.
Gelaran tersebut diberi kerana selepas memeluk Islam bagidan memberikan semangat baru kepada umat Islam untuk mengamalkan ajaran itu secara terang-terangan di Kota Mekah.
Baginda juga adalah khalifah pertama yang mendapat gelaran Amir al-Mukminin.
Pada zaman masyarakat jahiliah, Umar merupakan seorang saudagar. Umar dilantik menjadi khalifah kedua berdasarkan wasiat yang dibuat oleh Abu Bakar dan mendapat persetujuan ramai.
Umar meninggal dunia pada 23 Hijrah kerana ditikam oleh Abu Lu'lu iaitu seorang hamba berketurunan Parsi.
Zaman pemerintahan Umar dianggap sebagai 'zaman keemasan' kerajaan Islam di Mekah. Banyak pembaharuan dilaksanakan oleh baginda termasuklah bidang politik, sosial, pertahanan dan ekonomi.
Dalam bidang sosial, baginda mengembangkan pendidikan al-Quran dan memperkenalkan kalendar Islam yang berasaskan tahun Hijrah.
Di zaman Umar juga, banyak negara berada dalam kekuasaan Islam termasuk Baitulmaqdis.
Malah di Baitulmaqdis ketika itu terdapat seorang Paderi Besar yang enggan membuat sebarang perjanjian dengan orang lain kecuali dengan Umar. Peribadi baginda yang adil dan berani menjadikan Umar terkenal sebagai seorang sahabat Nabi yang dikagumi di kalangan umat Islam.
Umar juga seorang yang sentiasa menjaga makan dan minumnya daripada sumber yang halal. Pada suatu hari ada seorang lelaki membawa secawan susu buat Umar. Kerana dahaga, baginda terus meminum susu itu tanpa mengetahui dari ia diperoleh. Sesudah meminum susu itu beliau berasa pelik dengan rasa susu itu.
Tanpa berlengah, Umar bertanya kepada lelaki itu: "Dari manakah kamu dapat susu ini?"
Kemudian lelaki itu menjawab: "Saya mendapat susu ini daripada pengembala unta yang duduk menunggu unta yang disedekahkan di padang pasir di sana. Unta-untanya itu meragut rumput di situ."
Umar terkejut lalu menjolokkan jarinya ke dalam kerongkong memuntahkan air susu yang diminum.
Baginda berbuat demikian kerana tidak mengetahui asal usul pengembala dan rumput yang dimakan oleh unta itu milik siapa.
Pernah dilaporkan bahawa Umar juga seorang yang sangat berhati-hati, dan tidak mementingkan diri. Kisah ini terjadi ketika khalifah itu mendapat kasturi dari Bahrain.
Umar mendapat beberapa kilo kasturi. Beliau mempunyai masalah menimbang semua kasturi itu. Beliau berhajat memberikan kasturi itu secara sama rata kepada orang Islam yang berada di kawasannya.
"Siapakah yang mahu menimbang buah kasturi ini. Saya mahu mengagihkan kasturi ini kepada semua orang Islam yang ada di sini supaya mereka dapat buah ini," kata Umar.
Mendengar berita itu, isterinya menawarkan diri menimbang kasturi itu. "Saya pandai menimbang kasturi itu," kata isteri Umar.
Umar tidak berkata apa-apa. Sejenak kemudian, beliau bersuara: "Siapakah yang mahu menimbang buah kasturi ini?" Tidak ada orang yang menjawab.
Tetapi isterinya sekali lagi menawarkan diri menimbangnya. "Saya pandai menimbang kasturi itu," kata isterinya itu. Umar hanya mendiamkan dirinya.
Kali ini masuk kali ketiga Umar bertanyakan soalan yang sama: "Siapakah yang mahu menimbang kasturi ini?"
Secara sukarela isterinya sekali lagi menawarkan diri menimbang.
Pada kali ini Umar tidak berdiam diri lalu beliau berkata: "Saya tidak mahu kamu menyentuh kasturi itu kerana bau kasturi itu nanti pasti kamu sapukan kepada badanmu. Itu bukan hak kita."
Oleh kerana itu, Umar mahu orang lain selain daripada ahli keluarganya yang menimbang kasturi tersebut. Umar tidak mahu kedudukan dan kelebihannya sebagai khalifah disalahgunakan oleh ahli keluarga.

Jabatan Kemajuan Islam Malaysia - PENGUKURAN KASIH SAYANG TERHADAP IBU BAPA

Jabatan Kemajuan Islam Malaysia

“PENGUKURAN KASIH SAYANG TERHADAP IBU BAPA”
(18 JUN 2010 / 5 REJAB 1431H)



Muslimin yang di Rahmati Allah,

Marilah kita sama-sama meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan melakukan segala suruhan-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya. Mudah-mudahan kita tergolong di kalangan orang yang mendapat keberkatan di dunia dan di akhirat. Mimbar pada hari ini akan menyampaikan khutbah bertajuk: “PENGUKURAN KASIH SAYANG TERHADAP IBU BAPA”.
Muslimin yang di Rahmati Allah,
Islam mengajar umatnya supaya menghormati dan berbuat baik kepada ibu bapa. Segala jasa dan pengorbanan yang mereka curahkan sejak di alam rahim sehingga kita dilahirkan begitu besar pengorbanannya. Merekalah yang bertanggungjawab mencari nafkah dan mendidik kita sehingga dewasa. Mereka juga sanggup mengorbankan nyawa dan kepentingan diri demi mengharungi pelbagai cabaran untuk masa depan anak-anak.
Marilah kita merenung kembali semasa kita kecil dulu apa yang telah dilakukan oleh kedua ibu bapa kita, merekalah yang memberi susu kepada kita, menyuap makanan ke mulut kita, memandikan kita, memakai pakaian kepada kita, mendodoi dan menidurkan kita, membersihkan najis dan segala kotoran di badan kita, menghantar kita ke sekolah demi melihat anaknya ini menjadi insan berguna di kemudian hari.
Kasih ibu bapa kepada anak-anak berpanjangan sepanjang hayat, pengorbanan dan kudrat dicurah siang -malam, hanya tahu memberi dan tidak mengharapkan apa-apa balasan dari anak kerana menginsafi anak itu adalah lahir dari kandungannya yang dijaga penuh selama sembilan bulan.
Mimbar menyeru ingatlah apa yang kita miliki pada hari ini, harta, pekerjaan, pangkat, kesenangan dan keluarga kita adalah hasil dari pengorbanan mereka. Tanpa mereka kita tidak dapat melihat dunia ini dan tanpa nasihat dan pengorbanan mereka kita tidak akan memiliki semua ini. Sehubungan itu, kita sebagai anak wajib menghormati, mentaati dan berbuat baik terhadap mereka. Ini sebagai suatu penghormatan tertinggi daripada anak dan membalas jasa ibu bapa mereka.
Firman Allah SWT dalam surah al-Israk ayat 23-24:
Maksudnya: “Dan Tuhanmu telah perintahkan, supaya engkau tidak menyembah melainkan kepada-Nya, dan hendaklah engkau berbuat baik kepada kedua ibu bapa. Jika salah seorang dari keduanya, atau kedua-duanya sekali, sampai kepada umur tua dalam jagaan dan peliharaanmu, maka janganlah engkau berkata kepada keduanya sekalipun perkataan 'ah', dan janganlah engkau menengking mereka, tetapi katakanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu kepada keduanya kerana belas kasihan dan kasih sayangmu, dan doakanlah: Wahai Tuhanku! Kasihanilah mereka berdua sebagaimana mereka telah memelihara dan mendidikku semasa kecil.”

Muslimin yang di Rahmati Allah,
Tidak dapat dinafikan bahawa kasih sayang seorang ibu mengatasi segalanya, tidak dapat dinilai dengan emas dan perak, tidak dapat dibayar dengan wang ringgit. Berdasarkan sifat dan naluri keibuan, maka tidak hairan kasih sayang dan pengorbanannya melebihi segalanya. Tidak hilang dihati seorang ibu perasaan rindu terhadap anak-anaknya walaupun sesaat, kadang-kala ibu tidak dapat menyuap makanan ke mulutnya dan melelapkan matanya kerana teringatkan anak-anaknya ini dan ada ketikanya air mata berlinangan mengalir membasahi dipipinya kerana mengenang dan merindui akan anak-anak. Mimbar mengingatkan, bilakah kali terakhir kita bertemu dengan mereka, menatap wajah dan mencium tangan mereka?.Ambillah kesempatan yang ada semasa hidup sebelum mereka pergi buat selama-lamanya.
Kebiasaan kita sebagai anak akan lebih mengingati dan menyebut nama ibu. Jika kita ada masalah kita akan luahkan kepada ibu, kita lebih suka berkongsi perasaan dengan ibu, jika kita sakit, kita lebih suka ibu yang jaga. Kalau hendak makan, kita lebih suka ibu yang masak dan suapkan. Sehinggakan untuk memasuki gerbang perkahwinan pun, masih mengharapkan bantuan ibu. Oleh itu, wajarlah Allah SWT memuliakan ibu sesuai dengan pengorbanannya. Firman Allah SWT dalam surah Luqman ayat 14:

Maksudnya: “Dan Kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapanya; ibunya telah mengandungnya dengan menanggung kelemahan atas kelemahan dan menceraikan susunya dalam masa dua tahun; bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua ibu bapamu; dan kepada Akulah tempat kembalimu.”

Rasulullah SAW ketika menjawab pertanyaan seorang sahabat bersabda :
Maksudnya: “Siapakah yang paling berhak saya pergauli dangan baik? Nabi bersabda “Ibumu”, Orang itu bertanya kemudian siapa lagi? Nabi bersabda “Ibumu”, Orang itu bertanya kemudian siapa lagi, Nabi bersanda “Ibumu”. Orang itu bertanya kemudian siapa lagi, Nabi bersabda : Ayahmu.”(Riwayat al- Bukhari)

Al-Bazzar meriwayatkan, ada seorang lelaki sedang tawaf dengan mengendung ibunya, maka lelaki itu bertanya kepada Rasulullah SAW, “Apakah dengan ini saya telah melaksanakan kewajipan saya kepadanya? Rasulullah SAW menjawab “Tidak, tidak sebanding dengan satu kali hembusan nafas ketika ibumu melahirkanmu.”
Betapa besarnya pengorbanan ibu-bapa, namun persoalannya kini, bagaimana pula pengorbanan anak untuk menghargai dan membalas balik jasa serta pengorbanan ibu yang tidak terhitung ini. Inilah persoalan yang perlu direnung setiap anak, apakah mereka sudah menunaikan kewajipan terhadap ibunya.
Imam Muslim meriwayatkan daripada Abdullah bin Mas’ud RA berkata bahawa beliau pernah bertanya Rasulullah SAW tentang amalan paling utama. Baginda bersabda: Solat pada waktunya. Beliau bertanya lagi: Kemudian apa lagi? Baginda bersabda: Berbakti kepada kedua ibu bapa. Beliau bertanya lagi: Kemudian apa lagi? Baginda bersabda: Berjuang pada jalan Allah”.

Muslimin yang di Rahmati Allah,
Islam menganjurkan agar setiap anak menghormati dan berbakti kepada ibu bapa selagi suruhan tersebut tidak melanggari syariat Islam. Jika anak-anak mengingkari perintah ibu bapa, maka itu adalah derhaka dan satu dosa besar walau hanya menyebut ungkapan ‘uuh’ atau ‘aah’ dikira sebagai menyakiti dan menderhaka, apatah lagi jika ada antara anak mencerca, memaki dan memukul ibu bapa mereka.
Imam Bukhari meriwayatkan bahawa Abdullah bin Amru bin al-'As RA bertanya Rasulullah SAW tentang dosa besar. Sabda baginda: Antara dosa besar ialah seorang lelaki mencerca ibu bapanya. Tanyanya lagi: Wahai Rasulullah! Adakah akan berlaku seorang lelaki memaki-hamun ibu bapanya? Jawab Nabi SAW: Ya. Seorang lelaki memaki hamun bapa seorang lelaki lain, nescaya lelaki itu memaki kembali bapanya, begitu juga sekiranya seorang lelaki memaki hamun ibu seorang lelaki lain, nescaya lelaki itu juga akan memaki hamun ibunya.
Mimbar mengingatkan jemaah dan umat Islam sekalian, bahawa menyayangi ibu bapa bukan sekadar ketika keduanya masih hidup sahaja tetapi sebenarnya berpanjangan ketika mereka berada di alam arwah atau alam kubur. Roh orang mati tetap hidup di sisi Allah. Menurut Abu Darda’, Allah SWT telah menempatkan roh orang mukmin di sebuah perkampungan di langit ketujuh yang diberi nama Darul Baida’. Dari sana roh orang mukmin sentiasa diberi peluang oleh Allah SWT untuk melihat amalan atau kegiatan manusia yang masih hidup di dunia khususnya anak-anak atau kaum kerabat mereka.
Roh sentiasa bertanya khabar kepada jenazah yang baru tiba di alam arwah terutama tentang kehidupan keluarga mereka di dunia. Setiap hari amalan umat Muhammad diangkat ke langit dan segala amalan tersebut dipertonton kepada roh ibu bapa kita. Oleh itu gembirakanlah roh ibu bapa kita dengan amalan soleh semasa kita masih hidup di duna ini. Roh–roh ibu-bapa akan sakit, tersiksa dan menderita jika melihat amalan anak-anak mereka terlibat melakukan dosa besar seperti berzina, berjudi, minum arak, rasuah, memfitnah orang, bersubahat melakukan kezaliman, penganiayaan dan perbuataan maksiat lain.
Perbuatan anak di dunia menjadi ukuran dan bukti adakah kita yang masih hidup ini sebenar-benar menyayangi ibu-bapa kita. Apalah gunanya anak-anak mengadakan majlis kenduri tahlil dan doa selamat setiap minggu, setiap tahun sedangkan perbuatan harian mereka penuh dengan maksiat, kejahatan dan melakukan dosa besar.
Rasulullah SAW bersabda:
Mafhumnya : Sesungguhnya amal-amal kamu dibentangkan kepada keluarga dan kaum kerabat kamu yang telah mati; maka kalau amal perbuatan kamu itu baik-mereka gembira mengetahuinya, dan kalau sebaliknya, mereka (berdoa untuk kamu dengan) berkata : ‘ Ya Allah Ya Tuhan kami, berilah kaum kerabat kami yang hidup itu hidayah pertunjuk, sebagaimana engkau telah member hidayah petunjuk kepada kami (sehingga kami mati dalam iman)’. (Riwayat Imam Ahmad dan al-Tirmizi)

Muslimin yang di Rahmati Allah,
Bersempena dengan kedatangan bulan Rejab yang diketahui mempunyai banyak kelebihan, marilah kita sama-sama mengambil kesempatan untuk melipatgandakan ibadah dan memperbanyakkan amalan sunat. Antaranya berpuasa sunat sekurang-kurangnya satu hari dari bulan Rejab, bersedekah dan menziarahi ibu bapa.
Perlu diinsafi, ketidakredhaan ibu-bapa kepada sikap keji anak-anak ini mengundang kemurkaan Allah SWT. Selama mana kita tidak diredhai oleh ibubapa, selama itu juga kita hidup dalam kemurkaan dan derhaka terhadap Allah SWT, sepertimana kisah Alqamah di zaman Rasulullah yang mengutamakan isterinya berbanding ibunya sendiri. Akhirnya ketika hampir meninggal dunia dia tidak dapat mengucap dua kalimah syahadah kerana ibunya enggan memaafkannya.
Mimbar menyeru, marilah sama-sama kita menzahirkan perasaan kasih sayang terhadap ibu setiap masa. Memberi kasih sayang kepada mereka bukan sekadar memberi hadiah bahkan seluruh jiwa dan raga kita serahkan kepada ibu. Mimbar menyeru jemaah dan umat Islam sekalian, gembirakanlah mereka dan carilah keredhaan mereka serta perbanyakkanlah doa keampunan kepada mereka. Budayakanlah amalan memuliakan dan menghormati ibu-bapa di sepanjang kehidupan kita dan janganlah hanya dibuat pada masa-masa tertentu sahaja.
Ambillah kesempatan yang ada ini untuk menyayangi sebelum mereka didatangi ajal. Mengakhiri khutbah marilah kita mengambil beberapa pengajaran penting berikut:

Pertama : Kepentingan menjaga ibu lebih utama daripada perang di jalan Allah.
Kedua : Berbuat baik kepada ibu- bapa mestilah menjadi keutamaan yang
paling atas selepas kewajipan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Ketiga : Redha Allah adalah terletak pada redha kedua ibu-bapa dan kemurkaan
Allah terletak pada murka kedua ibu bapa.
Keempat : Roh ibu-bapa akan sakit dan terseksa jika anak-anak yang masih hidup
melakukan amalan yang bercanggah dengan ajaran Islam.

Sebagai renungan hayatilah firman Allah SWT dalam firman-Nya:

Maksudnya: “Dan rendahkanlah dirimu kepada keduanya kerana belas kasihan dan kasih sayangmu, dan doakanlah: Wahai Tuhanku! Kasihanilah mereka berdua sebagaimana mereka telah memelihara dan mendidikku semasa kecil.”(Sural al-Israa’:24)